TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa atau Rabu pagi waktu Indonesia barat, 30 November 2016, meskipun data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat positif.
Xinhua melaporkan, produk domestik bruto (PDB) meningkat di tingkat tahunan sebesar 3,2 persen di kuartal ketiga 2016, menurut perkiraan "kedua" yang dirilis oleh Departemen Perdagangan, Selasa, 29 November 2016.
Pada kuartal II, PDB riil meningkat sebesar 1,4 persen. Perkiraan terbaru tersebut sedikit lebih tinggi dibanding konsensus pasar untuk kenaikan 3,1 persen.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,3 persen menjadi 101,62 setelah data PDB dirilis pada sesi pagi. Kemudian turun menjadi menetap di 100,970 pada akhir perdagangan Selasa.
Analis mengatakan penurunan dolar karena aksi ambil untung investor, setelah kenaikan baru-baru ini dan bahwa greenback masih di jalur untuk keuntungan terkuat dalam dua tahun sejak awal 2015.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0642 dolar dari 1,0598 dolar, dan pound sterling Inggris naik menjadi 1,2503 dolar dari 1,2421 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7486 dolar dari 0,7479 dolar.
Dolar dibeli 112,40 yen Jepang, lebih tinggi dibanding 112,22 yen di sesi sebelumnya. Dolar turun tipis menjadi 1,0117 franc Swiss dari 1,0139 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3418 dolar Kanada dari 1,3420 dolar Kanada.
ANTARA