TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin perusahaan atau chief executive officer (CEO) menanamkan modalnya di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam pertemuan ke-16 Forbes Global CEO Conference di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.
"Saya berharap lebih banyak lagi dari Anda berbisnis di Indonesia," kata Jokowi di hadapan puluhan CEO dari dalam dan luar negeri. Agar para investor tertarik, pemerintah akan terus melakukan upaya deregulasi pada sektor ekonomi dan membuat iklim investasi makin nyaman.
Sejauh ini sudah ada 14 paket kebijakan ekonomi dan satu paket kebijakan hukum yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan itu, kata Jokowi, sukses mendongkrak posisi Indonesia dalam hal kemudahan berbisnis dari posisi 106 ke 91. "Tapi saya belum puas. Saya ingin berada di peringkat 40," ujarnya.
Baca: Lantik Pejabat Baru Pajak, Sri Mulyani: Saya Luka, Kecewa
Dalam konferensi tahunan ini, puluhan CEO perusahaan papan atas hadir. Beberapa di antaranya pemimpin perusahaan Wanda Group asal Cina, Wang Jianlin; CEO Lippo Group James Riady; dan Anthony Tan, CEO Grab. Konferensi tahun ini berfokus membahas bagaimana para pemimpin perusahaan menyikapi perubahan ekonomi global.
Pemimpin dan Editor Forbes Media Steve Forbes mengatakan Indonesia merupakan negara dengan kondisi ekonomi yang bagus di kawasan Asia Tenggara. Dalam dua tahun terakhir ini, pemerintah Indonesia sudah menunjukkan upaya pembangunan infrastruktur. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di kisaran 5 persen," ucapnya.
Simak: Udang Indonesia Kuasai Pasar Amerika
Di sisi lain, Forbes mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi dalam konferensi CEO. Ia tahu, sebelum menjadi presiden, Jokowi merupakan seorang pengusaha mebel. Dengan latar belakang sebagai wirausaha, Jokowi tahu persoalan yang dihadapi para pengusaha. "Dia tahu yang harus dilakukan dan melakukan pendekatan wirausaha. Dia melakukan hal nyata."
ADITYA BUDIMAN