TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG dalam perdagangan hari ini dibuka melemah 5,82 poin atau 0,11 persen di level 5.108,75. Sebelumnya pada penutupan perdagangan kemarin IHSG ditutup di level 5.114,57.
Berdasarkan pantauan di RTI Business, IHSG perlahan berbalik menguat ke zona hijau. Pukul 09.29 WIB menguat 23,60 atau 0,46 persen ke level 5.138,17. Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek, sebanyak 142 saham menguat, 64 saham melemah, 65 saham stagnan, dan sisanya belum ditransaksikan.
Sepuluh indeks sektoral di Bursa Efek juga terpantau menguat, paling banyak ditopang dari Agrikultur dan Industri Dasar yang kompak menguat 1,1 persen.
Dari kawasan Asia, hanya Indeks Bursa Efek Indonesia dan Singapura yang menguat pagi ini. Indeks Strait Times Singapura menguat 0,10 persen ke level 2.877,39. Sedangkan Indeks Nikkei 225 Tokyo melemah 0,19 persen ke level 18.321,44. Indeks Hang Seng melemah 0,05 persen ke level 22.819,10, dan Indeks Shanghai Cina melemah 0,02 persen ke level 3.276,47.
Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan dalam perdagangan hari ini IHSG akan bergerak bervariasi, berpeluang menguat atau rebound terbatas.
Penguatan itu menyusul peluang penguatan rupiah terhadap dolar Amerika. Saham sektoral yang sensitif suku bunga, seperti perbankan yang sudah terkoreksi, berpeluang menguat.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan support 5.090 dan resistan di 5.130, cenderung rebound," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya pada Selasa, 29 November 2016.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS 0,76 persen di level 13.467 kemarin berhasil mengurangi risiko pasar di tengah masih derasnya arus dana asing yang keluar dari pasar saham.
Baca:
Arcandra Masuk Pertamina, Pengamat: Tepat
Ini Alasan Menteri Keuangan Tak Segera Pecat Handang
Udang Indonesia Kalahkan Produk Udang Negara Lain di AS
DESTRIANITA