TEMPO.CO, Jakarta - Produk udang dari Indonesia berhasil mengalahkan produk sejenis dari negara lain untuk menjadi pilihan utama di Amerika Serikat.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo.
Pagi tadi, indeks dibuka melemah 10,68 poin atau 0,21% di level 5.111.42.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 117 saham menguat, 181 saham melemah, dan 240 saham stagnan.
Adapun empat dari sembilan sektor IHSG mengalami penurunan, didorong oleh sektor finansial yang melemah 1,03%, diikuti oleh sektor konsumer yang turun 0,48%.
Sementara itu, indeks Bisnis27 ditutup melemah tipis 0,11 poin atau -0,02% ke level 438,68.
Menurut Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, koreksi pada saham perbankan pada perdagangan hari ini merupakan kelanjutan munculnya sentimen kenaikan cadangan rasio kredit bermasalah.
“Kita lihat (terjadi) koreksi saham perbankan. Masih kelanjutan dari sentimen perbankan yang muncul minggu lalu. Dinaikkannya cadangan NPL, (ini menjadi) tekanan pada (saham) perbankan. Lainnya (sejumlah) harga komoditas turun,” kata Satrio saat dihubungi Bisnis hari ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) membuat bank mengambil langkah konservatif dengan menaikkan rasio pencadangannya.
Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia Tenggara menghijau. Indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,09%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,51%, indeks SET Thailand naik tipis 0,02%. Hanya indeks PSEi Filipina yang melemah 0,93%.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
BBRI | -4,12% |
HMSP | -1,02% |
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
BBCA | -1,03% |
UNTR | -1,83% |
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
ASII | +2,62% |
SMGR | +5,79% |
POWR | +12,98% |
INTP | +4,96% |