TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pelaksanaan proyek balon Internet Google sedang tahap permintaan izin.
“Izin dari Kementerian Perhubungan, pihak navigasi udara, dan Mabes TNI,” kata Rudiantara saat ditemui seusai groundbreaking Palapa Ring paket tengah di Kelurahan Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Morotai, Maluku Utara, Selasa, 22 November 2016.
Rudiantara menjelaskan, proyek balon Internet Google, atau disebut juga Project Loon, ini memiliki pilot project di Bangka Belitung. Ia berharap, jika sudah berjalan, proyek tersebut bisa menyasar daerah-daerah yang selama ini tidak mendapatkan akses komunikasi dan informasi.
Project Loon ini, menurut Rudiantara, sama saja dengan BTS di udara karena hanya menangkap sinyal yang ada di darat. “Semacam stasiun alat menangkap percakapan dan menyalurkan percakapan.”
Dalam proyek balon Internet dari Google ini, rencananya balon disebarkan di sejumlah daerah terpencil di Indonesia. Balon-balon itu digunakan untuk menyebarkan koneksi Internet di daerah-daerah terpencil tersebut.
Pihak Google pun menggandeng sejumlah operator telekomunikasi di Indonesia untuk menjalankan proyek ini. Para operator itu adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata. Mereka telah meresmikan kesepakatan dengan Google di Amerika Serikat pada tahun lalu.
DIKO OKTARA