TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta masyarakat tidak terlalu sensitif terhadap isu penarikan uang massal (rush money) dari bank, seperti yang beredar di media sosial. Menurut Darmin, isu itu hanyalah bualan biasa.
“Jangan terlalu sensitif lah terhadap isu macem-macem begitu,” ujar Darmin saat dicegat di Istana Kepresidenan, Jumat, 18 November 2016.
Isu penarikan uang masal menyebar di media sosial tak lama setelah demo besar 4 November 2016 berupa tulisan “Rush Money for Justice”. Hal tersebut diyakini bermuatan politik terkait dengan situasi politik Indonesia sekarang ini, terutama adanya pilkada DKI Jakarta 2017. Namun belum diketahui siapa yang menyebar isu itu pertama kali.
Menurut Darmin, isu seperti itu sebaiknya ditanggapi dengan biasa-biasa saja. Sebab, kata dia, isu-isu seperti itu belum tentu benar. “Semakin ditanggapi malah akan semakin membuat resah,” katanya.
Lagi pula, kata Darmin, lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan Indonesia selalu siaga dalam mengantisipasi situasi seperti rush money. Hingga saat ini, tak ada tanda-tanda atau alasan yang bisa memicu rush money.
Ibarat guncangan, Darmin mengatakan, tidak mungkin dirinya mengatakan tidak akan ada guncangan. Namun hal itu diantisipasi dengan kesiapan untuk bertahan dari guncangan yang bisa sewaktu-waktu datang.
”Saya enggak bilang isu itu benar atau enggak. Tapi, ya, itu hanya isu. Kalau kita percaya bisa bertahan, ekonomi kita pasti bisa bertahan,” ujar Darmin.
ISTMAN MP