TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan Kamis, 17 November 2016, dibuka di level 5.180,48 atau terkoreksi 4,98 poin. Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, indeks ditutup positif, menguat 106,96 poin (2,11 persen) di 5.185,465.
Berdasarkan pantauan di RTI Business, pada pukul 09.10 WIB indeks terus melanjutkan pelemahan, turun 0,11 persen atau 5,59 poin ke level ,5.179,87. Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek, sebanyak 80 saham menguat, 55 saham melemah, 73 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan.
Dari 10 indeks sektoral, hanya sektor industri dasar yang terpantau menguat tipis 0,1 persen, sedangkan sembilan sektor lainnya melemah, dengan sektor paling tertekan pertambangan yang turun 1,7 persen, disusul sektor aneka industri, yang turun 0,8 persen.
Di kawasan Asia, indeks bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak menguat 0,05 persen atau 8,52 poin ke level 17.870. Begitu pula indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks Strait Times Singapura, menguat masing-masing 0,07 persen dan 0,49 persen ke level 22.296,85 dan 2.807,68.
Menurut analis ekonomi dari MNC Securities, Edwin Sebayang, indeks pada hari ini diperkirakan akan berpeluang naik terbatas, hingga ditutup turun. Hal itu terjadi karena terkena imbas kombinasi sentimen dari luar negeri, yakni kombinasi turunnya indeks DJIA sebesar 0,29 persen ke level 18.868,14.
Selain itu, beberapa harga komoditas tadi malam mengalami penurunan, seperti batu bara yang turun 5,26 persen dan minyak turun 0,85 persen. Adapun harga emas juga turun 0,21 persen, dan Tin turun 1,97 persen, sementara harga EIDO naik tipis 0,72 persen.
“Kombinasi tersebut menjadi faktor IHSG diperkirakan berpeluang naik terbatas hingga ditutup turun,” kata Edwin Sebayang dalam pesan tertulisnya. Edwin memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak dalam kisaran 5.135–5.220.
DESTRIANITA