TEMPO.CO, Jakarta - Deputi VI Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan masih ada kesempatan menambah proyek strategis nasional (PSN). Hal ini karena sejumlah kementerian mengusulkan proyek strategis nasional.
"Banyak kementerian mengusulkan PSN, ya kami akan mereview," kata Wahyu saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Rabu 16 November 2016.
Wahyu menambahkan ada empat kementerian yang mengusulkan proyek strategis nasional. Empat kementerian itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Baca: Danai Startup Indonesia, Ini Bisnis Incaran Plug and Play
Namun ketika ditanyakan ada berapa jumlah proyek strategis nasional yang diusulkan, Wahyu mengaku tak mengingat pasti jumlahnya. Namun dia mengungkapkan kalau proyek jalan tol saja ada 25 proyek, lalu dari Kementerian ESDM ada 12 proyek, dan dari Kemenkominfo ada satu proyek.
Menurut Wahyu, meskipun ada beberapa usulan bukan berarti ada penambahan jumlah proyek strategis nasional yang mencapai 225. Pihaknya akan mereview kembali 225 proyek itu, alasannya ada sejumlah menteri yang merasa ada proyek-proyek yang tidak perlu masuk.
Wahyu menambahkan meski nantinya proyek-proyek itu tidak jadi PSN, bukan berarti tidak dibangun. Proyek itu akan tetap dibangun, tapi hanya tidak dimasukkan dalam daftar proyek strategis. "Akan tetap dianggarkan kementeriannya, jadi kami tak tahu jumlahnya, intinya akan kami sesuaikan," ucapnya.
Simak: Sebanyak 60,19 Persen TKI di Luar Negeri Pekerja Kasar
Wahyu menjelaskan pihaknya akan mereview kembali proyek-proyek strategis nasional ini, sekitar akhir November atau awal Desember nanti. "Arahan pak Menko (Darmin Nasution) harus akhir November, paling lambat awal Desember."
DIKO OKTARA