Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Solar Tercampur Air, Ini Kronologi Versi Pertamina

image-gnews
Tangki penampungan solar yang disegel di SPBU Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok, 15 November 2016. SPBU itu ditutup karena salah satu pompa bahan bakarnya diduga bercampur air. TEMPO/Subekti
Tangki penampungan solar yang disegel di SPBU Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok, 15 November 2016. SPBU itu ditutup karena salah satu pompa bahan bakarnya diduga bercampur air. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan oleh polisi dan tim perusahaan pelat merah itu bersama Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Hasil penyelidikan dan pemeriksaan tersebut dinanti untuk dijadikan dasar perusahaan menentukan sikap terkait kasus tercampurnya biosolar dengan air di sejumlah pom bensin di Jabodetabek.

"Kami belum bisa memastikan sanksi seperti apa dan apa tindakan selanjutnya, karena menunggu hasil pemeriksaan polisi untuk melihat sumber masalahnya," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Wianda Pusponegoro, di kantornya, Rabu, 16 November 2016.

Penyelidikan, kata Wianda, dimulai pada hari ini di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara. "Tim sudah menuju ke sana, mudah-mudahan hasilnya bisa segera diketahui."

Pada Jumat malam, 11 November 2016 lalu, ratusan kendaraan mogok setelah mengisi solar di SPBU di Pertamina di Plumpang dan Depok. Setelah diperiksa, rupanya biosolar yang dibeli konsumen tercemar air.

Pertamina menduga tercampurnya air dengan biosolar terjadi pada saat pengiriman komponen fame sebanyak 5.825 kilo liter yang jadi bahan baku biosolar dengan perbandingan 20 persen fame dan 80 persen solar murni. "Kemungkinan saat pengiriman menggunakan tanker, air masuk."

Untuk mencegah pencemaran meluas, Pertamina telah menguras tangki pendam biosolar pada empat SPBU di Cilincing, Cibubur, Depok, dan Tangerang. Kemudian, biosolar yang tercemar telah dikembalikan ke Terminal BBM (TBBM) Plumpang, menyetop sementara distribusi biosolar dari TBBM Plumpang, dan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Wianda menyatakan, TBBM Plumpang menyalurkan biosolar untuk lebih dari 800 SPBU di Jabodetabek, tapi karena masalah langsung terdeteksi, maka pencemaran hanya berdampak pada sejumlah SPBU. "Untuk SPBU lain kami mengganti biosolar dengan solar murni, sudah seizin pemerintah."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penghentian distribusi biosolar dari TBBM Plumpang ini, menurut Wianda, dilakukan tanpa batas waktu. "Sampai pemeriksaan tuntas dan diketahui sumber masalahnya." Wianda juga menyatakan Pertamina telah mengimbau para operator SPBU meningkatkan pengawasan dan kontrol kualitas bahan bakar setiap kali menerima pengiriman BBM.

Berdasarkan data Pertamina, sejak Jumat hingga Sabtu pekan lalu, sudah ada 120 kendaraan yang dilaporkan terdampak kasus ini. "Seluruhnya sudah diperbaiki di bengkel, dengan biaya SPBU tempat konsumen mengisi biosolar, bersama Pertamina," kata Wianda.

Dampak dari tercampurnya air pada biosolar, menurut Kepala Bengkel Toyota Sunter Iwan Abdurrahman, akan merusak sistem saluran bahan bakar. "Air berpotensi menimbulkan karat pada komponen yang dilalui bahan bakar seperti pipa dan tangki."

Jika kadar air berlebih, kata Iwan, maka kinerja mesin bakal terganggu. "Mesin akan mbrebet, sehingga harus dilakukan pembersihan menyeluruh."

PRAGA UTAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

1 hari lalu

Kapal pengangkut ikan Indonesia, KM MUS, yang ditangkap karena terbukti melakukan alih muatan ikan dari kapal asing ilegal di tengah Laut Arafura, Maluku, pada Minggu 14 April 2024. Kapal juga menyelundupkan BBM solar dan diduga melakukan perbudakan. Dok. Humas KKP
Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.


Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

25 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.


Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

29 hari lalu

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani (tengah), Wakil Komandan Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman (kedua kiri) bersama jajaran TKN memberikan keterangan pers membantah tudingan soal Prabowo hanya menjabat 2 tahun sebagai Presiden di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.


Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

29 hari lalu

Pengendara mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Rabu 6 September 2023. Nantinya Pertamina akan fokus menjual Pertamax 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo. Pertamax Green 92 dengan mencampur (RON) 90 dengan 7 persen etanol. Kedua, Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol, ketiga Pertamax Turbo. Hal ini seiring komitmen Pertamina untuk mengembangkan bioenergi sebagai upaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. TEMPO/Subekti.
Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.


Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

30 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.


Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

36 hari lalu

Ilustrasi - BBN Airlines Indonesia  ANTARA/HO-BBN Airlines Indonesia
Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.


Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

36 hari lalu

Nelayan mengumpulkan jerigen untuk melakukan pengisian bahan bakar solar bersubsidi di SPBU Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu 19 Maret 2022. Nelayan terpaksa mengantre membeli BBM untuk kebutuhan melaut karena bahan bakar solar subsidi di sejumlah SPBU di daerah itu cepat habis. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.


Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

36 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.


Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

37 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.


Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

37 hari lalu

Warga tengah mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Tempo/Tony Hartawan
Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.