TEMPO.CO, Jakarta – Country Manager International Finance Corporation (IFC) untuk Indonesia dan Malaysia, Azam Khan, hari ini menemui Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan pertemuan ini membahas program prioritas pemerintah Indonesia saat ini.
“Bagaimana supaya bisa in-line dengan inisiatif kami dalam mendukung program pemerintah,” kata Azam saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman di Gedung BPPT I, Jakarta Pusat, Selasa, 15 November 2016.
Azam menambahkan, sebagai bagian dari Bank Dunia, IFC memiliki fokus untuk investasi di sektor swasta, terutama di bidang pariwisata, pertanian, infrastruktur, dan energi. Hal itu juga berlaku untuk komitmen mereka di Indonesia.
Ketika ditanyakan proyek infrastruktur seperti apa yang diincar, Azam menuturkan IFC menyasar proyek yang sesuai dengan program pemerintah, seperti proyek kelistrikan. “Proyek energi kelistrikan serta transportasi seperti pelabuhan yang bisa didukung private sector,” ujar Azam.
Meski mengaku masih melihat-lihat sejumlah proyek yang dianggap potensial, untuk private sector mereka sudah memiliki pilihan, misalnya gas untuk produsen listrik swasta (IPP). “Proyek 35 ribu megawatt ada yang dikerjakan PLN dan sektor swasta, yang swasta kami berusaha support,” ucap Azam.
Azam menyatakan untuk saat ini belum ada komitmen-komitmen baru. Karena itulah pertemuan dengan Menko Kemaritiman menjadi penting. “Untuk mensinkronkan program kami, ternyata (programnya) sama,” tuturnya.
Hal lain yang diincar oleh Azam dengan kunjungannya ke kantor Luhut adalah mengenalkan dirinya sebagai Country Manager IFC yang baru. Azam menggantikan Country Manager Sarvesh Suri, yang mengakhiri masa jabatannya pada Juni lalu.
DIKO OKTARA