TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan se-ASEAN berkumpul dalam ASEAN Finance Ministers' Investor Seminar (AFMIS), Selasa, 15 November 2016. Acara itu mempertemukan para Menteri Keuangan se-ASEAN dengan investor regional dan global dalam rangka mempromosikan ASEAN sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.
Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Hong Hin mengatakan, AFMIS merupakan sebuah forum yang penting untuk mempromosikan ASEAN sebagai tempat berusaha yang menarik. Di tengah perlambatan dan ketidakpastian perekonomian global, menurut Hin, fundamental dan stabilitas ekonomi ASEAN tetap terjaga.
"Sehingga menjadikan kawasan ASEAN sebagai salah satu kutub penting pertumbuhan di dunia dengan prospek ekonomi ke depan yang tetap baik," kata Hin dalam pembukaan AFMIS di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa, 15 November 2016.
Selain ingin mempromosikan ASEAN sebagai destinasi investasi, menurut Hin, pertemuan tersebut ditujukan untuk penguatan perspektif internasional tentang pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berkelanjutan dan penyampaian berbagai reformasi kebijakan negara-negara ASEAN.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo berujar, ASEAN telah memasuki era baru dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC). AEC memiliki empat tujuan, yakni pasar tunggal dan basis produksi, regional yang kompetitif, pertumbuhan ekonomi yang merata, dan integrasi dengan ekonomi global.
Hal itu, menurut Mardiasmo, dijabarkan dalam sebuah blueprint baru ASEAN, yakni The AEC 2025: Forging Ahead Together. "Blueprint tersebut akan memaparkan sebuah platform untuk lebih meningkatkan dan memperkuat integrasi di wilayah ASEAN selama 10 tahun ke depan," katanya.
Mardiasmo menambahkan, tujuan dari AEC dibuat lebih menantang karena mereka mesti bertahan terhadap ketidakpastian. Meskipun terdapat ketidakpastian dan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, Brexit, volatilitas harga minyak, dan moderasi ekonomi Cina, menurut dia, ASEAN telah terbukti tangguh.
ANGELINA ANJAR SAWITRI