TEMPO.CO, Jakarta - PT BNI (Persero) Tbk mengandalkan layanan pinjaman via digital (e-Loan) untuk mendorong penyaluran kredit kecil dan menengah. Per November 2016, BNI sudah menyetujui Rp 4,4 triliun via digital.
Anton Siregar, General Manager Small Business BNI, mengatakan jumlah calon debitur yang mengajukan aplikasi via e-Loan mencapai 10 ribu debitur. Sebagian besar dari aplikasi tersebut sudah disetujui.
"Sudah hampir 90 persen yang disetujui. Rata-rata plafon yang diberikan sekitar Rp 220 juta," kata Anton di Jakarta, Senin, 14 November 2016.
Anton menjelaskan, banyaknya pengajuan aplikasi yang diterima oleh BNI karena kemudahan yang diberikan. Calon debitur tidak perlu datang ke kantor cabang untuk mengajukan pinjaman.
Nasabah hanya cukup mengisi formulir lewat website. Berkas-berkas persyaratan dapat di-scan atau difoto menggunakan handphone. Selanjutnya diunggah ke sistem saat pengajuan kredit.
Namun untuk meminimalkan risiko, BNI tetap melakukan pemeriksaan langsung ke calon debitur. Meski demikian, Anton mengatakan cara seperti ini lebih efisien ketimbang pengajuan kredit secara konvensional.
Pada masa mendatang, BNI juga akan menjadikan agen Laku Pandai sebagai titik penjualan produk kredit mikro via digital. Cara ini memudahkan BNI menjangkau masyarakat yang belum paham pemanfaatan teknologi.