TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Deden Firman mengatakan industri keuangan syariah Indonesia masuk ke urutan sembilan besar dari seluruh keuangan syariah di dunia.
Adapun dari 20 besar keuangan syariah dunia, posisi pertama ditempati oleh Malaysia dengan total aset US$ 423,23 juta. Disusul oleh Arab Saudi dengan total aset US$ 338,10 juta dan Iran dengan total aset US$ 323,30 juta.
Masuknya Indonesia dalam sembilan besar dunia, menurut Deden, karena didukung oleh banyaknya penduduk Indonesia yang beragama muslim, sehingga hal tersebut direspons cepat oleh pemerintah untuk menyediakan struktur sistem keuangan syariah yang lengkap.
"Kita ada BPR syariah, ada juga BMT (Baitul Maal wa Tamwil). Ada regulasi BI hingga DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI yang mengatur industri keuangan syariah. Dengan begitu, infrastruktur syariah paling lengkap," ujar Deden saat memberikan pemaparan pelatihan wartawan ekonomi di Hotel Aston, Bogor, Sabtu, 12 November 2016.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dirintis sejak 1990 melalui rekomendasi lokakarya Majelis Ulama Indonesia untuk mendirikan perbankan syariah. Hingga 1992, untuk pertama kalinya, didirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank umum syariah yang pertama.
Kemudian pada 1998, melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Indonesia memulai era dual sistem bank, yang memungkinkan bank konvensional membuka unit usaha syariah (UUS). Berbagai inovasi terus dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung berkembangnya perbankan syariah.
Dalam penyusunan pengembangan tersebut, pemerintah menunjuk berbagai instansi untuk ikut terlibat, di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Koperasi dan UMKM. Melalui roadmap perbankan syariah 2015-2019, sinergi tersebut terus dikembangkan sebagai rencana jangka panjang menengah nasional (RPJM-N).
"Roadmap tersebut juga mengatur tentang perbankan syariah, pasar modal syariah, dan industri keuangan non-bank syariah (IKNB), seperti asuransi dan pembiayaan," ucap Deden.
DESTRIANITA