TEMPO.CO, Jakarta - Industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi 21,33 % pada akhir September 2016. Data Otoritas Jasa Keuangan mengenai statistik perasuransian per September 2016 menunjukkan aset sektor asuransi jiwa bertumbuh 24,02% (year-on-year/y-o-y) menjadi Rp383,18 triliun. Nilai total investasi pun bertumbuh 21,10% (y-o-y) menjadi Rp332,55 triliun.
Pada periode yang sama, pendapatan premi sektor asuransi jiwa mencapai Rp95,65 triliun. Realisasi itu tumbuh 21,33% (y-o-y) sebab pada akhir September 2015 pendapatan premi sektor asuransi jiwa senilai Rp78,83 triliun.
Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menilai realisasi tersebut menjadi sinyal positif bagi kinerja industri. Pasalnya, AAJI sepanjang tahun ini mematok target pertumbuhan perolehan premi sebesar 20%.
“Yang penting, premi baru dan lanjutan tetap tumbuh sebab itu rohnya di situ," ungkapnya kepada Bisnis di Jakarta pada Kamis (10 November 2016).
Data OJK juga menunjukkan lonjakan paling signifikan terjadi pada hasil investasi asuransi jiwa yang mampu tumbuh hingga 2.000-an % menjadi Rp23,15 triliun sebab pada akhir September 2015 realisasinya minus Rp1 triliun. Sedangkan, total laba setelah pajak asuransi jiwa tumbuh 32,94% (y-o-y) menjadi Rp7,48 triliun.