TEMPO.CO, New York - Kurs dolar Amerika Serikat menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis waktu setempat atau Jumat pagi, 11 November 2016, WIB. Hal ini, antara lain, akibat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika, yang kemudian mendorong ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di negara itu.
Fokus pasar dengan cepat bergeser ke kebijakan-kebijakan ekonomi potensial Presiden Amerika terpilih itu pada Kamis. Prospek pemotongan pajak dan serangkaian kebijakan-kebijakan yang secara umum pro-pertumbuhan dari Trump menyita perhatian pelaku pasar.
Sentimen pasar juga dibantu dan didukung keberhasilan Partai Republik menyapu bersih kursi di kongres. Hal ini yang kemudian mengangkat spekulasi investor untuk kebangkitan kembali inflasi serta menyebabkan lebih banyak kenaikan suku bunga pada waktu mendatang.
Di sisi ekonomi hingga akhir pekan lalu, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 254 ribu, turun 11 ribu dari tingkat sebelum direvisi pekan sebelumnya sebesar 265 ribu. Angka tersebut dilaporkan Departemen Tenaga Kerja Amerika pada Kamis. Sementara itu, rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 259.750, meningkat 1.750 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,26 persen menjadi 98,764 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0890 dolar Amerika dari 1,0927 dolar Amerika. Pound Inggris naik menjadi 1,2566 dolar Amerika dari 1,2428 dolar Amerika. Sedangkan dolar Australia turun menjadi 0,7620 dolar Amerika dari 0,7640 dolar Amerika.
Dolar Amerika dibeli 106,82 yen Jepang, lebih tinggi daripada 105,69 yen di sesi sebelumnya. Dolar Amerika naik tipis menjadi 0,9875 franc Swiss dari 0,9839 franc Swiss. Dan dolar Amerika naik menjadi 1,3463 dolar Kanada dari 1,3424 dolar Kanada.
XINHUA | ANTARA