TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Aceh menargetkan pada tahun depan produksi padi mampu mencapai 2,9 juta ton. Adapun hingga saat ini pertanian masih menjadi penopang utama perekonomian Aceh.
Asisten Keistimewaan, Ekonomi, dan Pembangunan Aceh Zulkifli menuturkan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan terus berkoordinasi lintas instansi. Selain menargetkan peningkatan produksi padi, Aceh menargetkan mampu mencapai produksi jagung 249 ribu ton dan kedelai 48 juta ton.
“Pada tahun depan, sekaligus kami ingin mewujudkan cita-cita menjadi kawasan lumbung pangan nasional. Selain dari sisi produksi, pertanian sektor yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Aceh, hampir 35 persen dari jumlah angkatan kerja yang ada. Kontribusinya terhadap PDRB di atas 25 persen,” kata Zulkifli dalam siaran pers, Selasa, 8 November 2016.
Selain peningkatan produksi pangan, menurut dia, Pemprov Aceh memberi perhatian serius untuk kemudahan akses pangan bagi masyarakat. Beberapa faktor yang termasuk di dalamnya adalah ketersediaan cadangan pangan, juga bantuan pangan kepada kelompok rentan dan transien.
“Untuk itu, kami juga melakukan operasi pasar di berbagai daerah. Mudah-mudahan dengan berbagai langkah ini, kerawanan pangan terus menurun. Pada 2010 ada 133 kecamatan di 18 kabupaten yang rawan. Sekarang tersisa 108 kecamatan,” ujar Zulkifli.