Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Korsel Incar Sampah Pekanbaru Jadi Energi

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Seorang demonstran asal Pekanbaru menyapu sampah seusai unjuk rasa di depan gerbang gedung DPR/MPR, Sabtu pagi, 5 November 2016. TEMPO/Rezki
Seorang demonstran asal Pekanbaru menyapu sampah seusai unjuk rasa di depan gerbang gedung DPR/MPR, Sabtu pagi, 5 November 2016. TEMPO/Rezki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan konsorsium asal Korea Selatan Sceco dan PT Braten Enviro Indonesia mengincar limbah sampah yang dihasilkan 1,2 juta penduduk Kota Pekanbaru untuk diolah menjadi sumber energi terbarukan.

"Kenapa kami tertarik Pekanbaru karena kondisi ekonominya bagus dan penduduknya banyak," kata perwakilan perusahaan Sceco di Indonesia Soo Chul Han saat dijumpai di Pekanbaru usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Perencanaan Daerah dan dinas terkait, di Pekanbaru, Selasa, 8 November 2016.

Han sengaja datang menjumpai Pemerintah Kota Pekanbaru untuk meminta izin akan melakukan studi kelayakan dan kajian tentang limbah sampah yang kini dibuang pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.

"Kami mau memperkenalkan perusahaan kami yang memiliki teknologi pengolahan sampah jadi energi listrik. Kami mau studi kelayakan dulu," katanya.

Ia mengaku butuh waktu kurang lebih satu bulan untuk menyelesaikan kajian baru bisa menghasilkan gambaran.

Selanjutnya, kata Han, jika hasil kajian sampah yang dilakukan nantinya baik dan potensial maka pihaknya akan melanjutkan dengan kerja sama untuk membangun pengelolaan sampah dan pembangkit listrik dari limbah. "Kami perkirakan butuh waktu dua tahun untuk membangun pembangkit dari limbah sampah tersebut," ujarnya.

Ia memperkirakan jika melihat potensi sampah yang ada Pekanbaru bisa menghasilkan energi listrik 10 Megawatt (Mw).

Menurut dia, perusahaan konsorsium ini sudah bekerja di beberapa proyek di Indonesia. Perusahaannya memiliki kemampuan teknologi yang canggih untuk mengolah limbah sampah menjadi energi listrik, minyak dan kompos.

Selain Pekanbaru, pihaknya juga sudah studi kelayakan di Jakarta, Surabaya, Makasar, dan Medan. Namun Pekanbaru tampaknya lebih potensial jika dikembangkan pembangkit listrik tenaga sampah.

"Pekanbaru memiliki penduduk yang banyak, potensi sampah yang bagus ketimbang kota lainnya, seperti Medan. Selain kondisi pendukung lainnya yakni tersedianya limbah sampah cangkang dan tangkos sawit yang menjadi alternatif sumber energi," tegasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dijumpai ditempat yang sama Kepala Bappeda Pekanbaru Yusrizal membenarkan Pemko kedatangan perusahaan swasta Korsel untuk menawarkan kerjasama pemanfaatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Muara Fajar.

Ia menjelaskan pada dasarnya Pemko menyambut siapa saja investor yang akan menanamkan investasinya di Pekanbaru, apalagi terkait pengelolaan sampah, yang selama ini menjadi momok setiap daerah dalam mengatasinya.

"Mereka menawarkan akan bisa mengelola sampah tanpa tersisa menjadi energi baru seperti listrik, minyak dan pupuk kompos," terang Yusrizal.

Pada prinsipnya Pemko menyambut baik karena sudah zamannya listrik tidak hanya dihasilkan oleh BBM tetapi bisa dari energi lain yakni sampah.

"Apalagi energi ini jadi ramah lingkungan karena pengolahan sampah ini maka kota jadi nol limbah," tegasnya.

Apalagi selama ini Pekanbaru kewalahan dengan limbah sampahnya yang tiap tahun bertambah.

"Jadi kami melihat dulu, siapapun yang mengelola akan diterima, yang penting satu persoalan sampah bisa teratasi. Kalau tidak kita akan terus kewalahan mencari TPA baru," katanya menambahkan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.


Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Brawijaya di Malang meneliti pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai penyerap sekaligus pengganti warna limbah industri. Kredit: Universitas Brawijaya
Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh


KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

Foto udara menunjukkan limbah industri yang mencemari Sungai Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Desember 2019. Sejumlah pabrik masih membuang limbahnya secara langsung ke aliran Sungai Citarum meski telah diterbitkannya perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. TEMPO/Prima Mulia
KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.


Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.