TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengomentari masih rendahnya realisasi penerimaan pajak yang baru mencapai 64,27 persen hingga Oktober ini. Total penerimaan pajak hingga saat ini baru mencapai Rp 870,95 triliun dari target Rp 1.355 triliun.
"Kita harus menggerakkan pajak lebih kencang. Memang dengan tax amnesty ini, kan, penerimaannya melambat. Jadi kami akan mencoba menggerakkan aparat pajak supaya penerimaan lebih baik," kata Darmin saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, 8 November 2016.
Selama Januari-Oktober lalu, total penerimaan pajak mencapai Rp 870,95 triliun atau 64,27 persen dari target Rp 1.355 triliun. Penerimaan tersebut naik 59,39 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun penerimaan pajak selama Oktober mencapai Rp 78,5 triliun.
Menurut Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak Yon Arsal, kenaikan penerimaan tersebut ditopang tax amnesty. Dari realisasi penerimaan hingga Oktober tersebut, tax amnesty menyumbang uang tebusan sebesar Rp 94 triliun pada September.
Untuk mengejar target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, menurut Yon, Direktorat Jenderal Pajak akan terus menggenjot penerimaan pajak rutin. Selain penerimaan rutin, penerimaan dari extra-effort akan terus dikejar, salah satunya dengan tax amnesty.
ANGELINA ANJAR SAWITRI