TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 8 November 2016, diperkirakan akan melanjutkan penguatan.
Analis ekonomi dari MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengatakan kenaikan indeks akan dipengaruhi oleh katalis positif dari kenaikan Indeks DJIA di Wall Street. Kenaikan indeks juga dipengaruhi oleh naiknya beberapa harga komoditas, seperti EIDO yang naik 3,03 persen, minyak mentah naik 1,3 persen di angka US$ 44.89 per barel. Selain itu, harga nikel naik 6,4 persen dan CPO naik 1,94 persen.
"IHSG pada Selasa ini berpeluang melanjutkan kenaikan," ujar Edwin dalam pesan tertulisnya. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 5,365 dan resistan 5,452.
Dalam perdagangan kemarin, investor asing masih melanjutkan aksi jual mencapai Rp 8,81 triliun, sehingga bila dihitung sejak Januari (year to date), pembelian bersih asing turun menjadi Rp 30,56 triliun. Selain itu, kemarin Badan Pusat Statistik mengumumkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal III yang tumbuh 5,02 persen, lebih rendah dibanding kuartal II sebesar 5,19 persen.
Menurut Edwin, saham berbasis nikel, timah, batu bara, seperti INCO, TINS, PTBA, ITMG, dan ADRO, bisa menjadi perhatian utama para investor dalam perdagangan hari ini. "Selain tentunya saham WSBP, SRIL, dan JPFA yang didukung fundamental kuat bagus untuk dimasukkan ke keranjang portfolio," ucapnya.
DESTRIANITA