Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Perhiasan Masih Mengkilap  

image-gnews
Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan industri perhiasan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Bahkan, sektor yang berbasis usaha kecil dan menengah ini memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan produksi dan peningkatan daya saingnya.

Berdasarkan data tahun 2015, jumlah unit industri perhiasan dan aksesoris di dalam negeri mencapai 36.636 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp 10,45 triliun yang menyerap tenaga kerja sebanyak 43.348 orang dan menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar US$ 3,31 miliar.

“Tujuan ekspor produk perhiasan kita antara lain ke Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, serta ke beberapa negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Denmark, dan Swedia,” sebut Gati di Jakarta, Kamis, 3 November 2016.

Gati pun menambahkan, kondisi ekonomi dunia yang belum stabil tidak terlalu berpengaruh besar pada permintaan ekspor perhiasan Indonesia. Itu terlihat dari nilai ekspor perhiasan dan permata sebagai komoditi yang terus memberikan nilai positif pada nilai ekspor non migas setiap bulannya. “Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai US$ 538,4 juta atau meningkat sebesar 24,15 persen dibandingkan Februari 2015,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam upaya peningkatan daya saing IKM perhiasan nasional, Gati menyampaikan, Kementerian Perindustrian telah melakukan berbagai program strategis. Di antaranya dengan membentuk lembaga sertifikasi, memberikan pelatihan dan pendampingan tenga ahli desainerdi sentra-sentra produksi, serta memberikanbantuan mesin dan peralatan, khususnya di Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang dapat dimanfaatkan oleh IKM di sentra-sentra perhiasan. “Kami juga memfasilitasi kegiatan promosi dan pemasaran melalui pameran dalam dan luar negeri,” katanya.

Di samping itu, lanjut Gati, untuk meningkatkan iklim usaha terkait dengan regulasi di bidang fiskal (PPN dan PPh) dalam rangka mendukung daya saing produk perhiasan, diperlukan peninjauan kembali pengenaan PPN 10 persen dan pengenaan PPh terhadap penjualan produk-produk perhiasan dan pembatasan ekspor batu mulia dengan pengenaan pungutan ekspor (PE) dalam upaya pengamanan pasokan bahan baku dalam negeri.

PINGIT ARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

1 hari lalu

Ilustrasi rapat di DPR. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

Kemenparekraf menilai perlunya kajian lebih dalam terhadap RPP Kesehatan karena berpotensi membawa dampak negatif bagi industri kreatif di Tanah Air.


Kementerian Perindustrian Beri Penjelasan Kelanjutan Mesin Motor BBM yang Dikonversi jadi Motor Listrik

9 hari lalu

Kawasaki Indonesia merilis motor listrik Ninja e-1 dan Ninja Z e-1 di Jakarta, Jumat, 17 November 2023. TEMPO/Erwan Hartawan
Kementerian Perindustrian Beri Penjelasan Kelanjutan Mesin Motor BBM yang Dikonversi jadi Motor Listrik

Kemanakah mesin motor bahan bakar fosil setelah dikonversi ke motor listrik?


Apa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaiki mobil listrik ESMEKA BIMA EV pada ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Kamis, 16 Februari 2023. Produsen mobil lokal, Esemka, memperkenalkan dua unit prototipe mobil listrik, yaitu Esemka Bima EV Cargo Van dan Passenger Van. Tempo/Tony Hartawan
Apa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia

Belum ada kesepakatan terkait kriteria mobil dalam negeri atau mobil nasional (mobnas). Apakah terkait Komponen Dalam Negeri atau TKDN?


Kementerian Perindustrian Gandeng Korea Selatan Kembangkan Transformasi Digital Industri

10 September 2023

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah, kemeja putih) menandatangani prasasti tanda peresmian pabrik baru PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, Senin (15/8). (ANTARA/ HO Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Kementerian Perindustrian Gandeng Korea Selatan Kembangkan Transformasi Digital Industri

Kementerian Perindustrian menggandeng Korea Selatan mengembangkan transformasi digital Industri di Indonesia.


Kemenperin: Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan Listrik Naik 54 Persen

7 September 2023

Berikut ini cara mendapatkan motor listrik subsidi. Foto: Canva
Kemenperin: Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan Listrik Naik 54 Persen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginformasikan sebanyak 39 ribu kendaraan listrik telah menerima Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT).


7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

30 Agustus 2023

Berikut ini contoh ekonomi kreatif yang berpeluang besar. Foto: Canva
7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

Ekonomi kreatif semakin populer dan menjanjikan. Berikut adalah contoh ekonomi kreatif yang ada di Indonesia dan berpeluang besar,


Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

29 Agustus 2023

Dari kiri: Deddy Mahendra Desta , Lukman Sardi, Andre Taulany dan Vincent Rompies dalam konpers acara Bahkan Voli. Instagram/Vindes
Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

Vindes Corp, perusahaan yang didirikan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta per Agustus 2021, terus membuat gebrakan. Ini gurita bisnisnya.


Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

27 Agustus 2023

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya meningkatkan kinerja industri tekstil dengan pelatihan dan pendidikan vokasi.


Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

12 Agustus 2023

Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) menyapa relawan saat kunjungan ke Rumah Temu Relawan Duren Tiga di Jakarta, Jumat 4 Agustus 2023. Kunjungan tersebut dalam rangka safari politik sekaligus bersilaturahim bersama relawan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan pentingnya mencetak lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM saat bertemu kaum milenial di Magelang.


BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

10 Agustus 2023

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

PT Bank Central Asia Tbk menggelar BCA UMKM Fest 2023 untuk mendorong potensi ekonomi dari sektor usaha mikro kecil menengah.