TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Apple Inc, perusahaan teknologi asal California, Amerika Serikat, akan membuat pusat riset dan pengembangan teknologi di Indonesia. Dia menyatakan Apple saat ini tengah melakukan upaya pengurusan perizinan atas pembangunan pusat riset tersebut.
"Rencananya tahun 2017 akan mulai diimplementasikan," kata Rudiantara setelah membuka acara BRI Indocomtech 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu, 2 November 2016.
Ia mengatakan, sehubungan dengan pembangunan pusat riset ini, beberapa Kementerian akan terlibat langsung dengan investasi yang dilakukan Apple. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian akan terlibat dalam pembangunan pusat riset milik Apple.
"Kita harus bangga, perusahaan sekelas Apple membuat riset and development-nya di Indonesia, yang terbesar kedua di dunia," kata Rudiantara. Adapun pusat riset yang akan dibangun Apple ini kabarnya akan menjadi pusat riset terbesar kedua yang dimiliki Apple setelah Brasil.
Rudiantara memastikan pusat riset ini akan dibangun dan berjalan di Indonesia. Sebab, jika tidak memenuhi janji tersebut, Apple akan terkena larangan berdagang di Indonesia.
Ia mengatakan sebelumnya perwakilan Apple dari Asia-Pasifik dan California telah mendatangi Indonesia. "Mereka menyatakan sudah mencari tempat, mencari lokasi-lokasi alternatif," kata Rudiantara.
Rudiantara berharap pusat riset Apple ini nantinya tidak hanya dibangun di Jakarta ataupun di Pulau Jawa. Ia juga berharap pembangunan pusat riset ini dapat dibangun dengan melihat Indonesia secara keseluruhan dan tidak hanya berpusat di pulau tertentu seperti Jawa.
Pembangunan pusat riset Apple berkaitan dengan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri dalam produk teknologi telepon seluler pintar. Pemerintah Indonesia mewajibkan produsen ponsel pintar membuat perangkatnya dengan kandungan tingkat komponen lokal sebagai upaya pengembangan industri lokal.
MAYA NAWANGWULAN