TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari ini dibuka di zona merah, turun 0,01 persen atau 1,05 poin ke level 5.415,02. Pada penutupan kemarin, IHSG ditutup dengan koreksi tipis 6,53 poin atau 0,12 persen di level 5.416,00.
Berdasarkan pantauan di RTI Business pada pukul 09.11 WIB IHSG masih belum menunjukkan penguatannya, dan masih berada di zona negatif, turun 0,14 persen atau 7,62 poin ke level 5.408,38.
Dari sebanyak 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 71 saham menguat, 100 saham melemah, 92 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan.
Pelemahan IHSG sejalan dengan indeks di kawasan Asia yang hari ini kompak melemahm pada pukul 09.15 WIB, Indeks Nikkei Jepang koreksi 1,5 persen ke level 17.180,41. Indeks Hang Seng Hongkong koreksi 1,3 persen ke level 22.846,16. Indeks Shanghai Cina koreksi 0,28 persen ke levep 3113,62, dan Indeks Strait Times Singapura koreksi 0,37 persen ke level 2.803,62.
Menurut Analis Ekonomi First Asia Capital David Sutyanto, pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh kondisi pasar saham global yang ditandai dengan meningkatnya risiko pasar, dan berakhirnya musim rilis laba kuartal III 2016.
David memperkirakan IHSG akan berada dalam rentang support 5.380 dan resisten di 5.430. "IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi namun rawan koreksi," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Rabu, 2 November 2016.
Sementara bursa global tadi malam ditutup di teritori negatif menyusul meningkatnya risiko pasar. Indeks Eurostoxx di Uni Eropa koreksi 1 persen di 3.023,15. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,6 persen dan 0,7 persen di 18.037,10 dan 2.111,72.
Koreksi di Wall Street tadi malam terutama dipicu isu politik menjelang pemilhan presiden 8 Nopember mendatang. Hasil pooling yang dilakukan Washington Post yang menempatkan Trump unggul dengan angka 46 persen atas Clinton 45 persen berimbas negatif di Wall Street. "Pasar juga mengantisipasi kenaikan tingkat bunga di AS pada Desember mendatang," kata David.
Adapun harga minyak mentah tadi malam di AS melemah 0,4 persen di US$ 46,67 per barel seiring meredupnya optimisme akan pengurangan produksi di sejumlah produsen minyak dunia.
DESTRIANITA