Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Foto: worldisround.com
Foto: worldisround.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan Asia Pacific Gateway (APG), jaringan kabel optik bawah laut bandwidth tinggi yang menghubungkan wilayah dan negara di Asia, demikian diumumkan raksasa telekomunikasi tersebut hari ini. NTT Com telah mengimplementasikan layanan baru ini dengan menggandeng perusahaan telekomunikasi terkemuka di setiap negara.

APG akan menambah kapasitas transmisi data di wilayah Asia, meningkatkan konektivitas antara berbagai wilayah dan negara serta meningkatkan redundansi dengan cara routing yang berbeda.

 Dengan panjang total 10.400 km, jaringan APG memanfaatkan kemampuan transmisi optik 100Gbps dan teknologi yang koheren guna memberikan kapasitas lebih dari 54 Tbps, yang tertinggi dari semua jaringan di in Asia. Routing kabel ini menghindari daerah-daerah yang rawan gempa bumi dan angin topan, serta memiliki titik-titik konektivitas di Tiongkok Daratan, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 NTT Com telah menetapkan dua titik pemasangan di darat, satu di Timur dan satunya lagi di Barat Jepang untuk kabel bawah laut APG dan Pacific Crossing-1 (PC-1) yang terhubung antara Jepang dan AS dengan rute berbeda seperti rute utara dan selatan. Perusahaan ini juga telah mengimplementasikan berbagai titik pemasangan di darat di Hong Kong dan Singapura untuk APG dan Asia Submarine-Cable Express (ASE), yang diluncurkan pada Agustus 2012. Dengan demikian, NTT Com mengoperasikan rute kabel yang sama sekali berbeda antara Pantai Barat AS dan pusat-pusat ekonomi penting di wilayah Asia, yang menawarkan kehandalan dan redundansi yang jauh lebih besar dalam jaringan globalnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB Willem Rampangilei memberikan sambutan pada Asian Committe on Disaster Management di Hotel Gumaya, Semarang, 26 April 2016. Perhelatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat dan meningkatkan penanggulangan bencana di dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara. TEMPO/Budi Purwanto
Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.


Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut Singapura-Jakarta-Australia. Kredit: Techcrunch
Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.


Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Ilustrasi Facebook dan Twitter/ media sosial. REUTERS/Dado Ruvic
Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.


Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Kota Vancouver di Kanada. Foto: commons.wikimedia.org
Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.


Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Komputasi Awan.
Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital


Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Seorang staff menunjukkan cara kerja piranti lunak cloud computing untuk mengoperasikan penerbangan, di booth Microsoft pada persiapan Pameran Komputer CeBit di Hanover, Jerman, Senin (5/3). REUTERS/Fabrizio Bensch
Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.


Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Sundar Pichai. REUTERS
Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.


Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

ilustrasi. technorati.com
Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.


Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Pemasangan kabel 9.000 km menghubungkan Jepang-AS. cnet.com
Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.


Sinar Mas Land Luncurkan Kawasan Digital Hub BSD City  

22 Juni 2016

Sinar Mas Land Luncurkan Kawasan Digital Hub. Foto/Sinar Mas Land
Sinar Mas Land Luncurkan Kawasan Digital Hub BSD City  

Digital Hub BSD City dikembangkan Sinar Mas sebagai Silicon Valley Indonesia.