TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, berencana mendatangkan sembilan pesawat baru tahun depan. Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan hal ini sejalan dengan tahapan investasi yang tengah dijalankan, terutama ekspansi penambahan armada.
“Sekarang kami dalam tahap investment stage. Dalam dua tahun terakhir, kami sudah menambah 35 pesawat,” ujar Arif seusai paparan kinerja Garuda Indonesia kuartal III 2016 di Kebon Sirih, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Tahun ini Garuda telah menambah 17 pesawat baru, sedangkan tahun lalu 18 pesawat baru. Adapun tahun depan, sembilan pesawat baru yang akan diimpor terdiri atas 3 unit turboprop (baling-baling) ATR, 1 unit Boeing 737 MAX, dan 5 pesawat Airbus A320.
Perusahaan juga sedang mencari tambahan tiga pesawat jenis Boeing 737. “Kami masih perlu ekspansi untuk penerbangan domestik,” ucapnya. Perseroan juga membutuhkan pertumbuhan dan peningkatan armada jenis narrow body.
Menurut Arif, Garuda dan anak perusahaannya, Citilink, ingin terus meningkatkan market share di pasar domestik. “Kami ingin di domestik itu harus di atas 40 persen. Targetnya bisa 50 persen,” ucapnya. Sedangkan tahun depan Garuda akan melakukan redelivery enam unit Boeing 737. “Karena memang sudah di atas 12 tahun penggunaannya. Plus ada yang mau kami extend. Dan kami mau tambah tiga lagi.”
GHOIDA RAHMAH