TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan bersih PT Astra Otoparts Tbk hingga September 2016 mencapai Rp 9,55 triliun. Angka tersebut meningkat 10,14 persen dibanding pendapatan bersih pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,67 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham AUTO di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia kemarin, beban pokok perseroan naik sebesar 9,45 persen menjadi Rp 8,10 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya Rp 7,40 triliun.
Meski demikian, perseroan masih mencatat kenaikan laba bruto sebesar Rp 1,45 triliun atau naik 15,07 persen dari laba bruto sebelumnya Rp 1,26 triliun.
Adapun laba sebelum pajak naik menjadi Rp 475,97 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya senilai Rp 232,10 miliar, dan laba bersih naik menjadi Rp 283,61 miliar atau naik 58,41 persen dari laba bersih periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 179,03 miliar.
Hingga akhir September 2016, total aset AUTO meningkat 2,79 persen menjadi Rp 14,73 triliun dari total aset per Desember 2015 yang mencapai Rp 14,33 triliun.
PT Astra Otoparts Tbk adalah sebuah grup perusahaan komponen otomotif di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan beranekaragam suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.
Segmen pasar terbesar perseroan adalah pasar pabrikan otomotif (original equipment for manufacturer/OEM) dan pasar suku cadang pengganti (replacement market/REM).
Saat ini, Grup Astra Otoparts terdiri atas 7 unit bisnis, 14 anak perusahaan konsolidasi, 18 associates dan jointly controlled entities, 2 cost companies, serta 11 sub-subsidiary companies yang aktif, yang didukung 37.754 karyawan. Kapitalisasi pasar Astra Otoparts telah mencapai Rp 10,41 triliun.
DESTRIANITA
Top Bisnis:
Saham-saham Bakrie Ini Bangkit dari Level Gocap
Investasi 98 Industri RI di Malaysia Serap 14.000 Pekerja
Didemo, Ini Langkah Direksi dan Serikat Pekerja Danamon