TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong tak menampik sektor properti kurang bergairah. Namun, jika target Kementerian Pariwisata dalam memajukan pariwisata berjalan lancar, investasi sektor properti akan kecipratan pengaruh manisnya.
"Minimal akan banyak hotel baru," kata Thomas di kantornya, Kamis, 27 Oktober 2016. Menurut dia, tanda-tanda tersebut sudah mulai terlihat dari data pariwisata Manado yang kedatangan 12 ribu wisatawan asal Cina selama sebulan. Sebelumnya, angka tersebut hanya angka rata-rata tahunan.
Begitu juga dengan pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata Mandalika dan Tanjung Lesung. "Kami harus berterima kasih kepada maskapai yang memperbanyak rute penerbangannya," ucap Lembong.
Baca: Gapensi Berfokus Membangun Infrastruktur Papua
Tak hanya industri properti, Thomas optimistis seluruh sektor pengolahan juga akan tumbuh pada masa mendatang. Pemerintah, akan terus memperbaiki iklim investasi dengan kemudahan birokrasi dan regulasi.
Presiden Joko Widodo, kata Thomas, menekankan betul kabinetnya untuk mengundang investasi swasta, baik dari dalam maupun luar negeri. Tak tanggung-tanggung, survei ranking kemudahan bisnis dari Bank Dunia harus diperbaiki di level 40-an dari level 91 sekarang.
Simak: Divonis 20 Tahun, Jessica: Sangat Tidak Adil dan Berpihak
Adapun realisasi investasi kuartal ketiga 2016 telah mencapai 76 persen atau senilai Rp 453 triliun. "Memang tumbuh hanya 13 persen, tapi saat ekonomi sulit seperti ini bisa tumbuh saja sudah baik," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Pengawasan BKPM, Azhar Lubis.
ANDI IBNU