TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mempercepat pemetaan rehabilitasi infrastruktur irigasi. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, program itu menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah merujuk ke target 2045 menjadi lumbung pangan dunia.
Darmin mengatakan target menjadi lumbung pangan dunia akan dicapai bukan dengan menambah petak sawah baru, melainkan pembangunan irigasi harus difokuskan pada rehabilitasi dan disesuaikan dengan lahan yang tersedia. “Sebab, produktivitas lahan pertanian hubungannya tidak jauh-jauh dengan irigasi,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 26 Oktober 2016.
Baca: Penetrasi Jasa Konstruksi Asing Kian Tak Terbendung
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat, dari sekitar 7,3 juta hektare saluran irigasi yang beroperasi saat ini, sebanyak 43,6 persen rusak. Untuk itu, Darmin menargetkan seluas 3 juta hektare saluran irigasi masuk ke program rehabilitasi. Selain itu, pemerintah akan membangun 1 juta hektare saluran irigasi baru.
Darmin berharap pada 2019 sebesar 90 persen irigasi seluruh wilayah di Indonesia dalam kondisi baik atau setara dengan 6,4 juta hektare lahan irigasi. Untuk mempercepat program rehabilitasi irigasi tersebut, ia meminta Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menginventarisasi seluruh data lahan irigasi yang kewenangannya ada di pemerintah kabupaten dan kota.
Simak: Hutama Karya Prioritaskan Bangun 8 Ruas Tol Trans Sumatera
Sedangkan luas lahan irigasi tercatat kurang dari 1.000 hektare. Menurut Darmin, dari hasil kesepakatan rapat, lahan irigasi yang sebelumnya berada di bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten dan kota dialihkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
DANANG FIRMANTO