TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengumumkan progres pembangunan jembatan apung di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah mencapai 85 persen. Jembatan apung itu akan menghubungkan Desa Ujung Alang dan Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.
Selanjutnya, jembatan itu juga akan dibangun dari Pelabuhan Majingklak ke Kecamatan Kampung Laut pada 17 November mendatang. “Jembatan Apung sepanjang 40 meter itu nantinya akan menjadi jembatan dengan teknologi apung pertama di Indonesia,” ujar Kepala Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis H. Sumadilaga, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 22 Oktober 2016.
Alasan pemilihan teknologi apung, kata Danis, disebabkan di lokasi tersebut tidak memungkinkan dibangun jembatan dengan teknologi pancang. Nantinya, jembatan itu dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Danis mengatakan jembatan apung berbeda dengan jembatan pada umumnya, meskipun terlihat mirip.
Menurut Danis, jembatan pada umumnya memiliki pijakan yang dibuat dari wahana apung yang disebut ponton. Adapun ponton itu terbuat dari beton khusus yang berongga di bagian tengahnya, sehingga memungkinkan benda itu terapung stabil di atas permukaan air dan bisa menjadi pijakan jembatan yang kokoh. Ponton juga bersifat modular sehingga bisa dibongkar-pasang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pembangunan jembatan apung di Cilacap ini, fondasinya menggunakan ponton berukuran 5 x 3 meter sebanyak dua buah. Jembatan Apung yang memiliki tinggi 5 meter dari permukaan air itu diyakini tidak akan mengganggu aktivitas nelayan karena mereka dapat melintas di bawah jembatan.
GHOIDA RAHMAH