TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri dalam memfasilitasi perusahaan start up. Harapannya nantinya perusahaan start up bisa mencatatkan nama mereka di papan perdagangan bursa.
Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, unit CSR Bank Mandiri sudah melakukan pembicaraan dengan pihak otoritas bursa terkait rencana pembangunan gedung di tanah seluas 600 meter persegi di dekat gedung Bapindo.
“Kami akan bangun satu tempat, nanti ada 60 platform. Perusahaan start up boleh daftar di situ, tapi bayar juga nanti kami bantu bagaimana bikin PT, legal account, dan lain-lain,” kata Tito di Bursa Efek Indonesia Kamis, 20 Oktober 2016.
Tito menambahkan, nantinya perusahaan start up akan diperkenalkan dengan perusahaan pemodal atau venture, sehingga mereka memiliki modal penuh untuk mengembangkan diri. “Kami targetnya mereka bisa eksis, bisa IPO, masuk dan listing di bursa.”
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, nantinya mereka tak hanya memfasilitasi perusahaan start up. Namun juga akan mengcover UMKM, agar nantinya juga bisa tumbuh.
Untuk itu, BEI akan mempersiapkan regulasi khusus dan memberikan treatment agar perusahaan berkembang itu bisa masuk berdasarkan aturan yang nantinya ditetapkan oleh OJK. “Jadi ada koordinasi penuh antara BEI dan OJK untuk perusahaan UKM dan start up untuk jadi go public,” ucap Samsul.
DESTRIANITA