TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank UOB Indonesia (UOB) hari ini mengeluarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2016 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Indonesia Tahap I 2016. Presiden Direktur UOB Kevin Lam menuturkan, pada penawaran kali ini, UOB menargetkan pengumpulan dana sebesar Rp 3 triliun dari investor-investor Indonesia.
"Dengan rincian Obligasi Berkelanjutan I senilai Rp 2 triliun dan Obligasi Subordinasi sebesar Rp 1 triliun," kata Kevin saat menggelar konferensi pers di hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2016.
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan ini, menurut Kevin, digunakan untuk menjaga sumber pendanaan UOB Indonesia dan membantunya dalam melayani nasabah. "Untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan permintaan konsumen," ujar Kevin.
UOB Indonesia akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Bank UOB dengan nilai pokok maksimal Rp 1 triliun. Penerbitan tahap pertama terdiri atas tiga seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu 370 hari, dengan tingkat bunga sebesar 6,75-7,40 persen per tahun. Seri B dengan jangka waktu tiga tahun, dengan tingkat bunga 7,5-8,25 persen per tahun. Seri C dengan jangka waktu lima tahun, dengan tingkat bunga sebesar 7,75-8,5 persen per tahun.
Untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I, UOB akan mengeluarkan emisi awal dengan nilai pokok Rp 100 miliar. Obligasi ini menawarkan tingkat bunga sebesar 9,25-10 persen per tahun. "Pembayaran obligasi akan dilakukan setiap tiga bulan," tutur Kevin.
Sedangkan sisa emisi subordinasi sebesar Rp 900 miliar rencananya dikeluarkan tahun depan, bergantung pada pertumbuhan kreditnya. "Kalau tahun depan kami anggap level car masih cukup, kami enggak akan ambil," ucap Central Treasury Division Head UOB Indonesia, Difi S. Damanik.
Obligasi Berkelanjutan I dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank UOB Indonesia masing-masing telah mendapatkan peringkat AAA (triple A) dan AA (double A) dari Fitch Ratings Indonesia. Dengan adanya penerbitan ini, Kevin Lam berharap dapat memperbesar sumber pendanaannya dari investor.
Per 30 Juni 2016, total aset UOB Indonesia sebesar Rp 87,3 triliun, dengan total ekuitas Rp 10,6 triliun. Adapun total pinjaman yang dibukukan sebesar Rp 60,9 triliun. Hingga semester I, laba bersih UOB meningkat sebesar 87 persen menjadi Rp 282 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2015.
Untuk penerbitan obligasi ini, perusahaan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi, yakni PT CIMB Securities, PT Indopremier Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan UOB Kay Hian.
DESTRIANITA
Catatan Koreksi: Pada Kamis 20 Oktober 2016, Redaksi memperbaiki penulisan jabatan Bapak Difi S. Damanik yg semula tak tepat. Mohon maaf atas kekeliruan ini.