TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 9,583 triliun per September 2016. Dengan jumlah tersebut, berarti BNI telah menyalurkan KUR sebesar 83,33 persen dari target yang ditetapkan pemerintah untuk BNI pada 2016 sebesar Rp 11,5 triliun.
Lebih rinci berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa, 18 Oktober 2016, penyaluran KUR BNI per September 2016 didominasi oleh KUR Ritel dengan jumlah debitur 36.420. Adapun update posisi hingga 12 Oktober 2016, penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 9,97 triliun dengan KUR Ritel sebesar Rp 9,916 trilun.
Sementara itu, BNI menyalurkan KUR kepada 30 orang sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi bawah. Dari jumlah tersebut, sebanyak lima orang adalah petambak udang yang bermitra dengan PT Central Proteina Prima (CPP), di mana masing-masing orang menerima KUR sekitar Rp 300 juta.
Kemudian, BNI juga menyalurkan KUR kepada 10 orang petani jagung yang bermitra dengan PT Vasham Kosa Sejahtera, masing-masing antara Rp 3 juta hingga Rp 13 juta. Selain itu, terdapat 5 petani penggemukan sapi dan 5 petani pengembangan tebu yang mendapatkan KUR BNI.
Kelima petani penggemukan sapi tersebut merupakan mitra PT Great Giant Livestock yang juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan BNI. Demikian juga 5 petani tebu yang menjadi mitra dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Distrik Bunga Mayang. PT PTPN VII Distrik Bunga Mayang juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan BNI.
Penyaluran KUR tersebut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BNI dengan pihak swasta, dalam hal ini perusahaan pengembang tambak udang (PT Central Proteina Prima/ CPP) dan BUMDes Negeri Jaya Empat Enam di Lampung Timur, Lampung, Selasa, 18 Oktober 2016. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dan Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto hadir dalam acara tersebut.
Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan pemberian KUR kepada petambak udang, petani tebu, dan peternak sapi ini sesuai dengan program prioritas pemerintah, yaitu fokus kepada pertanian, termasuk peternakan dan perkebunan, serta kelautan dan kemaritiman.
“Ke depan BNI akan fokus pada program prioritas tersebut, termasuk sektor pariwisata dan manufaktur,” ujarnya.