TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah segera memindahkan proses clearance barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok ke Cikarang Dry Port. Hal ini diyakini bisa menekan waktu dwelling time menjadi di bawah 3 hari.
"Kalau ini terjadi, bisa menekan angka dwelling time menjadi 2-3 hari," kata Luhut saat ditemui di Gedung BPPT 2, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Oktober 2016.
Baca: Ini Daftar Kereta Ekonomi yang Jadi Bisnis dan Sebaliknya
Proses clearance yang terdiri atas pemeriksaan kepabeanan dan karantina, nantinya, dipindahkan ke Cikarang Dry Port, sehingga Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi tempat bongkar-muat barang saja. "Begitu turun (barang), langsung dibawa kemari (Cikarang Dry Port)," ujarnya.
Bahkan nantinya pemerintah berencana mengantarkan barang dari Cikarang Dry Port ke tempat pemilik barang. Untuk ekspor barang pun pemilik barang tak usah mengantar ke pelabuhan karena pemerintah akan menjemputnya. "Pemilik (barang) tinggal bayar," ucapnya.
Luhut merasa hal ini pun akan mengurangi kemacetan di jalan raya karena barang akan dibawa ke Cikarang menggunakan kereta api. "Sekarang, semua hal itu sudah di-exercise semua oleh kami," tuturnya.
Simak: Tarif Jalan Tol Jakarta-Cikampek Naik Mulai Sabtu
Salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah adalah mengumpulkan para pengusaha untuk mensosialisasi perpindahan tempat clearance barang ini. "Kami beri tahu kalau langsung ke sini (Cikarang Dry Port)," tuturnya.
Kemarin, Luhut mengundang sejumlah pihak untuk membicarakan pemindahan proses clearance. Salah satu peserta rapat yang hadir adalah Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya, yang mengatakan hal ini masih perlu dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak terkait, seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Selain itu, pembangunan infrastruktur serta sosialisasi harus juga dilakukan ketika memang hal ini jadi dilakukan dalam waktu dekat. "(Realisasi) tahun depan. Sekarang bertahap dulu sosialisasi, persiapan infrastruktur," kata Elvyn saat ditemui seusai rapat kemarin.
DIKO OKTARA