TEMPO.CO, New York - Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan kebijakan pemerintah dapat menangkal sebagian dampak dari menurunnya produktivitas yang menahan ekonomi Amerika Serikat dan membebani suku bunga.
Baca juga: Dalam 2 Pekan, Penerimaan Tax Amnesty Bertambah Rp 365,92 M
"Kombinasi dari dorongan bagi investasi swasta, peningkatan infrastruktur publik, pendidikan yang lebih baik, dan regulasi yang lebih efektif mungkin akan mendorong laju pertumbuhan produktivitas dan standar hidup," kata Fischer dalam teks pidato di Economic Club of New York, Senin, 17 Oktober 2016, seperti dikutip Bloomberg.
Fischer mengatakan, berdasarkan studi The Fed, peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar 1 persen dari produk domestik bruto akan menyebabkan kenaikan tingkat ekuilibrium suku bunga, tingkat yang tidak merangsang atau menahan ekonomi, sebesar 0,5 persen. Pemotongan pajak setara akan mengangkat tingkat ekuilibrium sebesar 0,4 persen.
Bank-bank sentral di negara maju bergulat dengan pertumbuhan yang lamban, inflasi yang rendah, serta kesulitan menanggapi tantangan-tantangan ketika suku bunga sudah mendekati atau bahkan menyentuh nol persen.
Simak juga: Tak Paham tentang Energi, Jonan: Modal Saya, Mantan Menteri
Fischer menunjuk sejumlah faktor yang menekan pertumbuhan dan tingkat suku bunga di Amerika Serikat. Dia menekankan bahwa tren pertumbuhan yang lambat disebabkan rendahnya produktivitas, sedangkan pertumbuhan angkatan kerja yang lebih lambat berkaitan dengan perubahan demografi.
Ia melanjutkan, tingkat simpanan yang meningkat juga terkait dengan penuaan penduduk Amerika, sedangkan melemahnya investasi dan pertumbuhan global yang rendah menghambat ekspor Amerika.