TEMPO.CO, Jakarta - Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Jambi menyiapkan strategi dalam meningkatkan daya beli masyarakat pada sektor properti yang sedang mengalami perlambatan.
"Dalam upaya mendorong bisnis properti di Jambi, kami sudah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya melakukan efisiensi biaya produksi," kata ketua Dewan Pengurus Daerah REI Jambi Miftah di Jambi, Senin (17 Oktober 2016).
Strategi itu adalah upaya dalam menghadapi tren perlambatan bisnis properti akibat sentimen dari kedua komoditas unggulan Jambi yang mengalami penurunan sehingga harga jualnya bisa ditekan dan lebih kompetitif.
Selain itu, persyaratan yang selama ini agak memberatkan konsumen akan dipermudah, yakni dengan memberikan insentif berupa cicilan uang muka (down payment) yang lebih terjangkau disertai waktu angsuran yang panjang.
"Dengan begitu, daya beli masyarakat terhadap sektor properti kembali membaik, khususnya pada perumahan nonsubsidi atau komersil," katanya.
Kemudian pihaknya juga mengedukasi masyarakat melalui pameran dan lainnya bahwa membeli rumah itu tidak pernah rugi.
Berdasarkan data REI saat ini, realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) pada Bank Tabungan Negara (BTN) mencapai 4.000 unit rumah subsidi dan komersil.
"Estimasinya, kami menargetkan penjualan 5.000 unit rumah tersebut akan tercapai hingga akhir tahun 2016," kata Miftah.
ANTARA