Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ficer: Pahit Getirnya Hidup Nelayan di Sendang Biru, Malang  

image-gnews
Aktivitas jual beli ikan tuna di Pasar Ikan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. TEMPO/Eko Widianto
Aktivitas jual beli ikan tuna di Pasar Ikan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. TEMPO/Eko Widianto
Iklan

Ikan tuna itu dipasok melalui sebuah perusahaan pengolahan di Bali. Kualitas ikan, kata Umar yang juga ketua nelayan Sendang Biru, ditentukan sistem penyimpanannya. Jika ikan tuna disimpan dengan es yang memadai maka ikan akan terjaga kesegarannya. Bongkahan es untuk mengawetkan ikan didatangkan dari Blitar dan Pakisaji Kabupaten Malang. Sedangkan instalasi pembuatan es yang dikelola kelompok nelayan terbengkalai karena pasokan listrik tak lancar.

“Sehari padam empat kali, es beku kembali mencair,” katanya.

Untuk itulah, dia berharap pasokan listrik stabil dan dayanya ditambah. Tujuannya, agar nelayan memiliki usaha atau pekerjaan lain saat musim paceklik. Seperti mengolah ikan tuna menjadi berbagai produk olahan, seperti abon tuna, bakso tuna dan kerupuk tuna.

Adapun Manajer Kredit Mikro BRI Wilayah Malang, Nanang Setiadi mengatakan telah menyalurkan dana sebesar Rp 17,47 miliar untuk 978 nelayan dalam program Jaring sampai Agustus 2016. Sebagian besar merupakan kredit mikro dengan skema kredit maksimal Rp 25 juta. Kredit nelayan tersebut diperuntukkan untuk perbaiki kapal, membeli bahan bakar, dan memperbaiki alat tangkap. Dana disalurkan ke sejumlah nelayan di Malang, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi dan Jember.

“Kredit naik 30 persen dibandingkan tahun lalu sebelum ada program jaring,” ujarnya.

Syarat untuk mendapat kredit, kata Nanang, sesuai dengan ketentuan meliputi surat identitas, dan surat keterangan dari desa setempat. Selain itu, nelayan juga tak perlu menjaminkan kapal atau barang miliknya sebagai anggunan. Namun, petugas perbankan juga melakukan survei untuk melihat kemampaun bayar para nelayan yang mengajukan kredit.

Namun, sejauh ini angsuran para nelayan selalu tepat waktu tak banyak yang menunggak. Pembayaran angsuran disesuaikan dengan kondisi keuangan para nelayan. Sementara kebutuhan kredit, dia melanjutkan, disesuaikan dengan kebutuhan para nelayan. “Nelayan bisa mengukur kebutuhan dan kemampuan mengangsur,” tutur Nanang.

nelayan Sendang Biru, Malang
BRI membuka kantor di Sendang Biru sejak 2008 lalu. Dia berharap pemerintah memperbaiki infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nelayan. Adanya fasilitas listrik dan jalur lintas selatan diharapkan bisa mempercepat distribusi ikan ke industri pengolahan ikan. Selain itu, industri pengolahan ikan bisa beroperasi di sekitar Sendang Biru dan menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Indra Krisna menuturkan sebanyak delapan perbankan terlibat aktif dalam penyaluran kredit untuk nelayan dalam program Jaring. Selama ini kredit ke nelayan rendah karena tingkat resikonya tinggi. Seperti hasil tangkapan yang tak menentu dan pengaruh cuaca. Belum lagi masalah jaminan. Itu sebabnya, OJK menggandeng Jamkrindo dan Jamkrida untuk memberikan jaminan atas kredit para nelayan.

“Butuh jaminan agar kredit tersalurkan tepat sasaran,” kata Indra.

Sampai Agustus 2016, dari total penyaluran kredit Rp 37 triliun, sekitar 0,25 persen di antaranya atau Rp 97 miliar disalurkan ke sektor ikan tangkap dan budidaya. Target secara nasional sebesar empat persen, namun baru terserap dua persen dari total kredit yang disalurkan. Untuk itu, penyaluran kredit ke sektor perikanan akan digenjot. Dia berharap bisa segera terpenuhi target empat persen tersebut.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, Nasri Abdul Wahid mengatakan kemudahan akses kredit ke perbankan akan mengikis praktik rentenir yang berlangsung bertahun-tahun. Dia mengakui keberadaan pengambek merugikan para nelayan. “Semakin mudah akses pembiayaan akan mengurangi rentenir,” katanya.

Untuk mengatasinya, pemerintah menurunkan petugas untuk mendampingi para nelayan, terutama untuk membantu manajemen pembukuan aliran keuangan nelayan agar mendapat kepercayaan perbankan. Kini, total nelayan mencapai 3.914 dengan potensi pekerja di sektor perikanan tangkap mencapai 12.063 orang. Total produksi tahun lalu mencapai 11.318 ton ikan tuna.

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

1 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

8 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

12 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

20 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

30 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

32 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

33 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

33 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

34 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.