TEMPO.CO, Lamongan - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan desa-desa di Kabupaten Lamongan bisa menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain di Indonesia.
“Desa di Lamongan akan kami kloning untuk daerah lain,” ujarnya dalam acara “Panen Pedet (anakan sapi) dan Pencanangan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) Nasional” di Waduk Gondang, Lamongan, Sabtu, 8 Oktober 2016.
Menteri Eko menyebutkan, dengan pendapatan rata-rata penduduk Rp 2,2 juta per bulan, desa di Lamongan masuk sebagai kategori daerah dengan ekonomi maju. Padahal daerah dengan rata-rata pendapatan masyarakatnya Rp 1 juta per bulan saja juga sudah masuk kategori maju. Hal itu karena Kabupaten Lamongan menjadi penghasil terbesar kapas di Jawa Timur, penghasil beras terbesar kedua di Jawa Timur, dan penghasil jagung yang meningkat jumlahnya.
Untuk mendorong pergerakan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, Menteri Eko mengatakan akan meningkatkan anggaran bagi desa hingga Rp 111 triliun pada 2019. Alasannya, 100 juta angkatan kerja berada di desa. Dengan meningkatkan anggaran bagi desa, hal itu akan turut meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat desa yang 80 persen adalah petani. “Anggaran desa akan terus naik,” ujarnya.
Menteri Eko mengungkapkan ciri-ciri desa maju. Yaitu ada pola hubungan hulu hingga hilur untuk membangun pemerintahan dan kemajuan ekonomi. Misalnya pada saat panen datang, seperti panen padi dan jagung, peternakan, sudah punya pola kemitraan yang jelas seperti pemasaran, dan harga. Sebaliknya, pada desa yang tidak maju, pertaniannya tidak fokus dan kurang memiliki pola hulu hingga hilir. Akibatnya, saat panen datang, harga anjlok sehingga banyak petani merugi.
Bupati Lamongan Fadeli mengatakan potensi ternak sapi di Kabupaten Lamongan cukup besar. Ada ketersediaan pakan dari perkebunan tebu dan jagung. Sedangkan populasi sapi 101.790 ekor.
Hingga Agustus 2016, kelahiran pedet hasil inseminasi buatan di Lamongan sudah mencapai 15.138 ekor. Ditargetkan pada akhir tahun ini bisa mencapai lebih dari 25 ribu ekor pedet.
Acara Panen Pedet dan Pencanangan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting Nasional di Waduk Gondang dihadiri empat menteri. Yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga; Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita; serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; juga hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
SUJATMIKO