TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap pemerintah Jepang bersedia membangun proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. "Kami sudah menyampaikan surat resmi, secara pribadi saya yakin teknologi Jepang tepat untuk proyek ini," kata Menteri Luhut secara tertulis pada Jumat, 7 Oktober 2016.
Luhut mengatakan dia sudah mengadakan pertemuan dengan menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Keiichi Ishii. Kemudian bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Chinsuke Sugiyama, serta beberapa anggota muda Liga Parlemen Jepang Indonesia. Pertemuan itu membahas tentang beberapa hal tentang investasi di Indonesia.
Luhut juga menemui Perdana Menteri Jepang Sinzho Abe. Dia membahas kereta semi cepat itu dengan Abe. Intinya, Luhut menawarkan peluang investasi di Indonesia. Termasuk investasi di sektor kemaritiman.
Luhut juga mengajak Abe membahas permasalahan di Laut Cina Selatan. Termasuk beberapa topik lain. Namun Luhut fokus untuk mengajak Jepang membangun kereta semi cepat di Indonesia. "Kereta ini adalah kereta semi cepat dengan kecepatan 180-200 kilometer per jam,” kata Luhut. Sehingga jarak tempuh Jakarta-Surabaya diharapkan bisa singkat, menjadi dalam waktu sekitar 3,5 jam saja.
Jalurnya akan berupa rel ganda, yang memungkinkan untuk dimanfaatkan membantu operasi angkutan peti kemas dry port antara Jakarta-Semarang-Surabaya. Menteri Luhut mengatakan ia berharap jika Jepang mengerjakan proyek ini, negara itu bisa melakukan alih teknologi kepada Indonesia dan mematuhi peraturan di Indonesia yang memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.
Luhut mengatakan Indonesia juga mengundang Jepang investasi di East Natuna, yaitu di bidang minyak dan gas dan di sektor maritim lain. "Selain itu, kami juga menyampaikan bahwa negara Anda (Jepang) bisa berinvestasi di banyak tempat di Indonesia,” ujar dia. Termasuk di Kepulauan Natuna, Saumlaki, Nias, Sorong, dan Bitung.
Rencananya pembangunan pelabuhan di beberapa wilayah juga akan dilakukan dengan kerja sama antarnegara. Selain itu, progres pembangunan Blok Masela turut dibicarakan dengan PM Abe. Kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan tenaga kerja juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
AVIT HIDAYAT