TEMPO.CO, Surabaya - Bank Indonesia siap mengawal penyidikan dugaan penipuan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah III Benny Siswanto mengatakan tim BI pusat dan kantor wilayah III Jawa Timur telah dikirim ke Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa, 4 Oktober 2016.
“Kami sudah menerjunkan tim kemarin untuk mengecek keaslian uangnya,” ucap Benny di Hotel JW Marriott, Kamis, 6 Oktober 2016.
Benny mengaku masih menunggu keseluruhan tahap penyidikan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Karena mepet, kami belum menemukan temuan yang signifikan,” ujarnya.
Temuan sementara dari tim yang meneliti keaslian uang yang telah disita polisi Jawa Timur sejauh ini menyatakan, "Baru terdeteksi asli sekitar Rp 4 juta,” tutur Benny. Uang tersebut bukan berasal dari tumpukan uang yang videonya beredar di YouTube dan media sosial. “Kalau itu, kami belum menemukan, termasuk di mana letak bungker," kata Benny.
Adapun Dimas Kanjeng Taat Pribadi dipercaya pengikutnya memiliki kemampuan spiritual menggandakan uang. Dalam video yang ditayangkan di YouTube dan media sosial, Taat tampak mengeluarkan uang dari balik tubuhnya.
Benny menambahkan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur dalam perkembangan proses penyidikan. “Kami siap diajak sewaktu-waktu untuk melakukan investigasi keaslian uang tersebut,” ucapnya.
Baca juga:
Putri Kerajaan Thailand Dijadwalkan Kunjungi Candi Borobudur
Pengikut Dimas Kanjeng Yakin yang Ditangkap Polisi Jelmaannya
Tim dari BI dikawal sekitar 200 personel Brimob untuk memastikan keaslian uang yang disita kepolisian dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Polisi juga menyita harta berupa sebuah peti berisi ratusan kepingan logam menyerupai emas.
Berat kepingan logam itu mencapai sekitar 500 kilogram alias setengah ton. Namun, setelah diteliti, kepingan logam berwarna kuning tersebut hanyalah kuningan dan tembaga.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Baca juga:
Survei: Ahok Disokong Segmen Mapan, Anies & Agus?
Survei Populi: Elektabilitas Ahok 45,5 Persen, Tidak Anjlok