TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan melakukan lelang pembangunan delapan kilang mini di Indonesia. Pembangunan kilang mini ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) ke kilang besar.
"Produksi minyak di tempat-tempat ini dari mana-mana. Biaya angkut mahal dibawa ke kilang besar. Ini kalau bisa kilang di sana dan langsung didistribusikan di sana bisa mengurangi biaya transportasi," kata Direktur Jenderal Migas IGN Wiratmadja Puja dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Rabu 5 Oktober 2010.
Lelang ini, lanjut Wiratmadja, akan di berikan kepada badan usaha. Jika sampai akhir periode lelang belum ada yang berminat, maka pembangunan kilang mini akan diserahkan ke Pertamina.
"Sistem seleksi. Kalau lebih dari satu badan usaha, kita seleksi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Kalau enggak ada yang minat diberikan ke Pertamina," ucap Wiratmadja.
Wiratmadja mengungkapkan, delapan kilang mini yang akan dilelang akhir tahun nanti berada di Sumatera Utara, Selat Panjang Malaka, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Maluku.
Jumlah kapasitas produksi kilang yang akan dilelang rata-rata hingga 20.000 barel per harinya. Jumlah itu akan didistribusikan ke daerah-daerah terdekat.
"Kapasitas maksimal 20 ribu barel, lokasi delapan klaster sudah ditetapkan. Sumber pasokan dari klaster diimpor apabila produksi tidak mencukupi," ucap Wiratmadja.
RICHARD ANDIKA | EZ