TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melaporkan, tangki penyimpanan aspal di area Refinery Unit IV Cilacap terbakar. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menduga kebakaran itu terjadi karena tangki mengalami kelebihan panas (overheat) yang datang dari fasilitas thermal heating untuk menjaga suhu asap. "Saat ini sedang dipelajari penyebabnya," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu, 5 Oktober 2016.
Meski begitu, Dwi menjamin terbakarnya tangki tidak mengganggu operasi pengolahan minyak di kilang Cilacap. Kebakaran juga tidak menimbulkan korban jiwa.
Juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan, saat api berkobar, tangki sudah hampir kosong. Aspal di dalam tangki sudah dipindah ke fasilitas lain. "Begitu akan habis aspalnya, baru overheat. Hanya tinggal 35 sentimeter isi tangkinya," ucap Wianda.
Baca: Ritual Dukun Palsu Anton, Korban Diajak Ngopi, Lalu...
Menurut Wianda, saat ini tidak ada karyawan yang diungsikan akibat kebakaran tangki ini. Pasalnya, perusahaan migas pelat merah ini sudah mengisolasi kebakaran supaya api tidak menyebar. "Operasi tetap normal, karena hanya terisolasi di satu tangki," katanya.
Kilang Pertamina di Dumai, Riau, beberapa tahun lalu juga pernah dikabarkan terbakar. Namun kebakaran pada peralatan heater itu bisa dipadamkan dalam satu jam.
Kebakaran fired heater atau pemanas dalam kilang pada medio Februari 2014 itu terjadi pada Ahad. Suara ledakan kerasnya terdengar warga setempat. Tidak ada korban dalam peristiwa kebakaran tersebut.
ROBBY IRFANY
Baca:
Heboh Jokowi Injak Merah Putih, Ini Cuitan Kang Emil
Terseret Dugaan Korupsi E-KTP, Ini Reaksi Setya Novanto
Ini Cara Anggota Dimas Kanjeng Tawarkan Program Pesugihan