TEMPO.CO, Beijing - Mata uang Cina, yuan, resmi bergabung dalam keranjang reserve currency di lembaga International Monetary Fund atau IMF. Hal itu terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2016, ini dan menjadi tonggak bagi kampanye pemerintah Cina untuk diakui sebagai kekuatan ekonomi global.
Yuan, atau dikenal juga dengan nama renminbi, bergabung dengan dolar Amerika Serikat, euro, yen, dan pound Inggris dalam keranjang IMF bernama Special Drawing Rights atau SDR, di mana SDR menentukan mata uang mana yang bisa diterima sebagai pinjaman dari IMF.
"Dimasukkannya ke dalam SDR merupakan tonggak penting dalam internasionalisasi renminbi, dan merupakan penegasan keberhasilan pembangunan ekonomi Cina dan hasil reformasi dan membuka sektor keuangan," kata bank sentral Negeri Tirai Bambu itu dalam sebuah pernyataan.
Kejadian ini merupakan pertama kalinya mata uang baru ditambahkan ke dalam sistem ini, sejak euro masuk di 1999. IMF memasukkan yuan pada hari di mana Partai Komunis Cina merayakan berdirinya Republik Rakyat Cina sejak 1949.
Bank sentral Cina menambahkan, mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk memperdalam reformasi ekonomi, dan membuka sektor ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.
Kritikus berpendapat langkah ini hanyalah langkah simbolis, karena yuan tak sepenuhnya memenuhi kriteria mata uang cadangan IMF yang bebas digunakan, atau banyak digunakan untuk menyelesaikan perdagangan, dan juga diperdagangkan di pasar keuangan.
Capital Economics mengatakan masuknya yuan dalam keranjang SDR IMF, minimal akan berdampak pada permintaan luar negeri dalam aset yuan. Sehingga ada sedikit bantuan bagi mata uang itu.
Baca:
Mau Tahu Harga Mahar Dimas Kanjeng, Ini Daftarnya
Bela Habis Dimas Kanjeng, Siapakah Marwah Daud Ibrahim?
Gandeng Hotman, Deddy: Yang Salah Pilih Pengacara Siapa?
REUTERS | DIKO OKTARA