TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Dono Boestami mengatakan penyelesaian pekerjaan konstruksi koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus - Bundaran HI) secara keseluruhan telah rampung lebih dari setengahnya.
"Rincian secara garis besar, untuk pekerjaan proyek pada struktur layang telah menyelesaikan 36,56% dan struktur bawah tanah sebesar 72,60%. Ini realisasi data per 31 Agustus 2016. Totalnya, kurang lebih 54,5%," ujarnya di Jakarta, Jumat (30 September 2016).
Baca Juga:
Secara umum, dia memaparkan pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain konstruksi area depo MRT, pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom untuk stasiun layang, pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, serta pekerjaan pembuatan terowongan jalur bawah tanah.
Menurutnya, pekerjaan konstruksi untuk pembangunan koridor jalur layang MRT (Lebak Bulus – Sisingamangaraja) terus intensif dilakukan.
"Pekerjaan yang tengah dilakukan meliputi pekerjaan konstruksi area depo MRT di Lebak Bulus, pekerjaan pemasangan gelagar (box girder), serta pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom stasiun layang," jelasnya.
Baca Juga:
Pada konstruksi jalur layang, saat ini terdapat 2 buah launching gantry yang digunakan untuk memasang gelagar (box girder).
Launching gantry yang pertama, bergerak memulai pekerjaan pemasangan gelagar dari arah utara tepatnya di Jl. Fatmawati (depan Jl. Madrasah) menuju arah selatan (Jl. TB. Simatupang) dengan pencapaian per 29 September 2016 telah terpasang sejumlah 26 bentang (span).
"Sedangkan launching gantry yang kedua, bergerak memulai pekerjaan pemasangan gelagar dari arah selatan tepatnya di area eks lahan Polri Lebak Bulus menuju arah utara (Jl. TB. Simatupang) dengan pencapaian per 29 September 2016 telah terpasang sejumlah 5 bentang (span)," katanya.
Sebagai informasi, untuk 1 bentang (span) yang menghubungkan antara 1 kolom dengan kolom lainnya, memiliki panjang ± 40 meter.