TEMPO.CO, Garut - Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan pihaknya akan menerapkan sistem bintang, layaknya hotel, pada setiap pelayanan dari operator bus. Nantinya bus-bus dari operator tersebut akan memiliki penilaian pelayanan berupa bintang sesuai dengan bintang yang diberikan kepada operatornya.
"Bagi para operator bus yang kualifikasi (kendaraannya) bagus akan dapat bintang," kata Budi Karya saat ditemui dalam peluncuran program bus pelopor keselamatan berkendaraan di Silang Timur Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 September 2016.
Budi menjelaskan konsep bintang ini. Dia memberikan contoh, misalkan ada bus dengan kualifikasi tertentu dan dengan usia tertentu, maka dia berhak mendapatkan penilaian bintang lima atau bahkan di bawah bintang lima.
Budi melanjutkan, pihaknya masih dalam tahap menganjurkan para operator bus, untuk meningkatkan aspek kenyamanan dan keselamatan. Namun, untuk tahun depan, sejumlah aspek yang diminta Kementerian Perhubungan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini juga menuturkan kalau apa yang diminta pihaknya sangat sederhana. Dia mencontohkan, misalnya soal sabuk pengaman, spidometer, rem yang berfungsi dengan baik, kaca yang tidak pecah, dan ban yang tidak divulkanisir. "Pelan-pelan kami tingkatkan standarnya ke yang lebih advance."
Budi menambahkan, pemberian bintang ini merupakan bagian dari sertifikasi bus, yang dilakukan pihaknya. Dia berharap sebelum Desember nanti sudah ada operator bus yang mendapatkan penilaian bintang.
Bagi Budi, upaya ini tak lain untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa pelayanan angkutan umum, seperti bus dan kereta api sudah membaik. Selain upaya itu, Budi mengungkapkan ada upaya lain, yaitu pemberian bus feeder untuk sejumlah stasiun.
Budi menyebut banyak masyarakat yang tinggal jauh dari stasiun, dan bus feeder ini dihadirkan untuk mereka. Bus feeder ini akan diberikan di tiga kota di Jawa Tengah terlebih dahulu, baru kemudian di provinsi lain seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.
DIKO OKTARA