TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG dibuka turun 0,12 persen atau 6,61 poin ke level 5.295,88 pada perdagangan Rabu, 21 September 2016.
Berdasarkan pantauan Tempo pukul 09.27 WIB, dari sembilan indeks sektoral yang diperdagangkan di bursa, hanya sektor properti yang berada di zona hijau, naik tipis 0,2 persen atau 1,19 poin. Sedangkan delapan sektoral lainnya melemah, dipimpin konsumer dan sektor perdagangan turun 0,5 persen.
Menjelang diadakannya pertemuan bank-bank sentral (BoJ dan The Fed), laju IHSG berakhir di teritorial negatif dalam perdagangan kemarin. Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada, pelemahan disebabkan oleh adanya aksi ambil untung dengan memanfaatkan technical rebound sehari sebelumnya.
Pelemahan juga tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di bursa saham Asia yang cenderung ditutup melemah tipis seiring dengan aksi pelaku pasar yang memilih untuk wait and see menjelang pertemuan para bank sentral tersebut.
Reza memperkirakan hari ini IHSG berada dalam rentang support 5.267-5.284 dan resistan 5.329-5.356. "Menjelang adanya beberapa agenda penting pertemuan bank-bank sentral, pelaku pasar cenderung untuk menahan aksi belinya sehingga IHSG kami perkirakan masih cenderung bergerak flat hari ini. Tetap cermati sentimen yang ada," katanya.
Dalam perdagangan saham kemarin, IHSG bergerak bervariasi di tengah tipisnya nilai transaksi. Pasar cenderung wait and see menanti hasil pertemuan FOMC terkait dengan kebijakan moneter negara AS.
Di tengah penantian pasar atas hasil FOMC, perdagangan cenderung dilanda aksi ambil untung terbatas. IHSG akhirnya tutup terkoreksi 19,74 poin (0,36 persen) di 5.302,49. Nilai transaksi di pasar reguler kemarin hanya mencapai Rp 4,94 triliun dan pemodal asing kembali mencatatkan penjualan bersih Rp 440,41 miliar.
DESTRIANITA