TEMPO.CO, Surabaya – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) akan membangun sedikitnya 11 terminal penumpang kapal laut, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
Kesebelas terminal penumpang itu meliputi Pelabuhan Tenau Kupang Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Lembar Nusa Tenggara Barat, Pelabuhan Sampit Kalimantan Tengah, Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah, Pelabuhan Maumere Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Batulicin Kalimantan Selatan, Pelabuhan Bima Nusa Tenggara Barat, Pelabuhan Waingapu Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Ende Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur dan Pelabuhan Ippi Nusa Tenggara Timur.
“Pembangunan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional berbasis maritim,” ujar Juru Bicara Pelindo III Edi Priyanto kepada Tempo, Kamis, 15 September 2016.
Edi mengatakan, kesebelas terminal penumpang memasuki tahap perencanaan pada tahun ini dan berlanjut pada tahun depan. Perseroan membangun terminal penumpang itu dengan tiga klasifikasi sesuai dengan kapasitas penumpang di pelabuhan setempat. Yakni klasifikasi terminal penumpang dengan kapasitas 1.500 orang, 1.000 orang, dan 750 orang.
Edi merinci, ada tiga klasifikasi pembangunan terminal penumpang kapal laut di antaranya dengan kapasitas 1.500 orang yang akan dibangun pada Pelabuhan Tenau Kupang, Lembar, Kumai dan Sampit. Sedangkan terminal penumpang berkapasitas 1.000 orang pada Pelabuhan Maumere dan Batulicin, serta kapasitas 750 orang pada Pelabuhan Waingapu, Kalabahi, Bima, Ende dan Ippi.
“Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan sebelas terminal penumpang tersebut mencapai sekitar Rp 350 miliar,” ujar dia.
Terminal penumpang kapal laut di Indonesia Timur, kata Edi, sebenarnya sudah ada saat ini. Tapi pihaknya menilai perlunya peningkatan kenyamanan kepada para penumpang kapal laut layaknya di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Trisakti Banjarmasin, dan Tanjung Benoa Bali.
Pelindo III berharap, langkah tersebut dapat menunjang keberhasilan program Tol Laut Presiden Joko Widodo. Sebab, perseroan berupaya untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan dengan pelabuhan-pelabuhan kecil di Indonesia Timur.
“Dengan begitu, bisa memacu pertumbuhan perdagangan di Indonesia Timur dan meningkatkan pelayanan publik,” tuturnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA