TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang melanjutkan penguatan.
Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, peluang reboundnya IHSG hari ini didukung redanya risiko saham global dan kawasan."IHSG berpeluang menembus kembali level 5.300. Sedangkan support saat ini bergeser ke 5.230," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Jumat, 16 September 2016.
Pada perdagangan kemarin, tekanan aksi jual mereda. IHSG setelah empat hari perdagangan tertekan, kemarin berhasil mengalami technical rebound, tutup di atas level 5200 yakni di 5.265,81 atau menguat 119,78 poin (2,33 persen). Aksi beli balik terutama dimotori pemodal lokal menyasar sejumlah saham unggulan yang secara technical sudah berada di area oversold.
Sedangkan asing masih mencatatkan penjualan bersih hingga Rp 527,82 miliar. Redanya kekhawatian kenaikan tingkat bunga di AS, data ekspor Agustus yang naik 32,54 persen (MoM) mencapai US$ 12,63 miliar, dan hasil pengumpulan dana tax amnesty yang mencapai Rp 21,2 triliun hingga kemarin menjadi katalis aksi beli balik pelaku pasar. "Dirjen Pajak optimis hingga akhir September (periode pertama) perolehan dana dari program tax amnesty mencapai Rp 45 triliun," ujar David.
Penguatan IHSG kemarin sejalan dengan rebound di pasar emerging market, tercermin dari indeks saham The MSCI Emerging Market kemarin naik 0,4 persen. Tadi malam bursa saham global juga berhasil rebound setelah data ekonomi AS yang keluar di bawah ekspektasi dan rebound harga minyak mentah.
Rally saham teknologi khususnya Apple turut mengangkat indeks saham di Wall Street. Indeks saham di zona Euro yakni Eurostoxx rebound 0,30 persen di 2.973,77. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,99 persen dan 1,01 persen di 18.212,48 dan 2.147,26. Indeks Nasdaq melanjutkan penguatannya naik 1,5 persen di 5.249,69. Harga minyak mentah rebound 0,76 persen di US$ 43,91 per barel.
Sedangkan data ekonomi AS seperti penjualan ritel Agustus turun 0,3 persen (mom) di bawah perkiraan turun 0,1 persen dan bulan sebelumnya naik 0,1 persen. Produksi pabrikan di AS Agustus lalu juga turun 0,4 persen (mom) di bawah perkiraan yang turun 0,2 persen dan bulan sebelumnya naik 0,6 persen.
Dua indikator ekonomi yang keluar tadi malam itu di bawah perkiraan sehingga berimbas positif di pasar saham. Terutama dikaitkan dengan turunnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga di pertemuan The Fed pekan depan.
DESTRIANITA