TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka peluang investasi di industri perikanan nasional, tepatnya pada pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu atau SKPT. Sentra ini tengah dibangun di 15 pulau-pulau terpencil dan kawasan perbatasan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan untuk sementara yang berkomitmen masuk investasi di sana, baru BUMN perikanan seperti Perikanan Indonesia (Perindo) dan Perikanan Nusantara (Perinus).
"Perinus dan Perindo, tapi Bank Indonesia hari ini bersama tim dari KKP ke Morotai untuk lihat gambaran detail bagi perbankan," kata Brahmantya saat ditemui di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2016.
Selain Perinus dan Perindo, ada sejumlah investor lokal yang berkomitmen mau berinvestasi, namun Brahmantya enggan memberitahu lebih lanjut. "Saya pikir kami jajaki dulu dengan pihak-pihak yang ingin berinvestasi itu."
Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan komitmen dari sejumlah pihak, seperti dari kementerian dan lembaga yang lain, dan juga kerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. "Dari sisi pembiayaan pasti perlu bank-bank," tutur dia.
Adapun 15 lokasi pulau-pulau kecil itu adalah Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, dan Morotai. Selain itu juga ada Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Moa, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika, dan terakhir adalah Merauke.
DIKO OKTARA