Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Realisasi Rendah, Pemerintah Optimis Produksi Kayu Naik

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pepohonan yang berada dalam hutan perawan, di Arges county, Bucharest, Rumania, 19 Agustus 2016. Inquam/Adel Al-Haddad/via REUTERS
Pepohonan yang berada dalam hutan perawan, di Arges county, Bucharest, Rumania, 19 Agustus 2016. Inquam/Adel Al-Haddad/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ida Bagus Putera Parthama meyakini, volume produksi kayu hutan tanaman industri (HTI) pada paruh kedua 2016 bisa empat kali lipat dibandingkan statistik semester pertama.

Pada semester I/2016 kayu hutan tanaman industri baru tercapai 8,55 juta meter kubik atau 21% dari target. Namun kementrian optimistis produksi pada tahun ini bisa mencapai 40,82 juta meter kubik.KLHK masih menunggu rekapitulasi data dari pelaku usaha hutan tanaman industri yang memproduksi kayu untuk bubur kertas dan kertas.

“Nanti, begitu dilaporkan semua produksi dari HTI bubur kertas dan kertas, langsung 30 juta sekian meter kubik, maka bisa memenuhi target,” katanya, Rabu, 14 September 2016.

Putera mengungkapkan, kontribusi kayu untuk bubur kertas dan kertas seperti akasia dan ekaliptus sebesar 95% bagi total produksi kayu HTI. Sisanya berasal dari kayu-kayu pertukangan.

“Tapi untuk data kayu pertukangan tidak termasuk produksi Perum Perhutani yang bisa mencapai 1 juta meter kubik per tahun.” KLHK mencatat unit manajemen atau pemegang konsesi HTI yang melaporkan rencana kerja tahunan mencapai 286 perusahaan. Keseluruhan perusahaan memegang hak konsesi seluas 10,8 juta hektare dengan penanaman baru tahun ini seluas 102.300 ha.



Dihubungi terpisah, Ketua Bidang Produksi Hutan Tanaman Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Nana Suparna memprediksi, produksi kayu HTI tahun ini hanya akan mencapai 30 juta meter kubik atau sebesar 73%. Bahkan, menurut dia, bila digabungkan dengan produksi hak pengusahaan hutan (HPH) pun produksi kayu total mustahil menyentuh 40 juta meter kubik.


“Saya tidak melihat ada alasan realisasi produksi tahun ini meningkat baik HTI maupun HPH. Jika tidak berkurang saja dengan tahun lalu sudah bagus,” katanya kepada Bisnis . Nana membeberkan salah satu alasannya adalah karena pada akhir 2015 hingga awal tahun ini ada beberapa perusahaan HTI yang dibekukan karena lahan konsesi mereka terbakar.

Di sisi lain, dalam jangka menengah produksi sulit digenjot karena pemerintah telah melarang pembukaan lahan baru di kawasan gambut. “Bagaimanapun produk- si terbanyak hutan tanaman dari HTI gambut,” ujar Nana.



Sementara itu, Putera menyebutkan tren permohonan izin usaha baru HTI ke depan terus menurun. Per semester 1/2016 misalnya, baru dua proposal izin yang masuk. Kondisi ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo—Jusuf Kalla untuk tidak lagi membuka lahan untuk ekspansi kegiatan usaha. Namun, imbuh Putera, peme- rintah tetap mendorong unit-unit manajemen HTI untuk meningkatkan produktivitas tanaman.


Dia mencontohkan produksi rata-rata akasia per ha per tahun yang sekarang baru 27 meter kubik bisa didongkrak menjadi 35 meter kubik. “Perusahaan terus mengadakan riset baik untuk bibit unggul hingga pemuliaan pohon. Mereka juga berkepentingan volume produksi tinggi tanpa harus ekspansi.” Jika intensifikasi berjalan, Putera meyakini produksi HTI nasional bisa tembus 60 juta meter kubik per tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Selain mengandalkan HTI, produksi kayu selain untuk kertas dan bubur kertas seperti kayu pertu- kangan masih bisa dipasok dari konsesi HPH hingga perhutanan sosial. Di tempat terpisah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memastikan, peme- rintah tidak akan melupakan pengembangan industri kehutanan. Bahkan, dia mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk menyusun Peta Jalan Pengembangan Industri Kehutanan Nasional.

“Peta jalan ini disusun KLHK dan APHI untuk membangkitkan kejayaan industri perkayuan di Indonesia,” katanya. Dalam peta jalan itu, APHI memprediksi hingga 2025 investasi di sektor indutri kehutanan akan mencapai Rp1.778,33 triliun dan menyerap 9,34 juta tenaga kerja. Rinciannya Rp215,9 triliun untuk pembangunan HTI dan Rp1.562,4 triliun di sektor peng- olahan.

Investasi di hilir seperti pengembangan dan operasional industri bubur kertas dan kertas, kayu lapis, kayu pertukangan, bioenergi, dan mebel.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

27 Oktober 2023

Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia atau Indonesian Sawmill and Woodworking Association (ISWA) yang diadakan di Jakarta pada Kamis, 26 Oktober 2023. Foto: Istimewa
ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) menyoroti kondisi ekonomi global yang berdampak pada industri kayu dalam negeri.


Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

15 November 2020

Radio kayu dari limbah pallet kayu atau bantalan pengiriman barang ekspor impor buatan Aldila (29) di bengkel rumahnya di kawasan Kepuh 9, kelurahan Bandungrejosari, Kec. Sukun, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan.


Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

3 Januari 2020

Radio kayu dari limbah pallet kayu atau bantalan pengiriman barang ekspor impor buatan Aldila (29) di bengkel rumahnya di kawasan Kepuh 9, kelurahan Bandungrejosari, Kec. Sukun, Malang, Jawa Timur 13 April 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

Terpukul oleh perang dagang, nilai ekspor kayu olahan Indonesia sampai 31 Desember 2019 hanya mencapai US$ 11,64 miliar.


Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal

24 Agustus 2018

Seorang pengrajin membuat alat musik biola dari kayu jati Belanda di Toriyo, Sukoharjo, Jawa Tengah, 20 November 2015. Dalam sebulan rumah industri biola tersebut mampu membuat sekitar 1.000 biola dengan harga 300 ribu hingga 1,5 juta rupiah. Biola-biola tersebut selain laku di dalam negeri, banyak juga pembeli dari luar negeri seperti Brunei, Thailand, dan Singapura. TEMPO/Bram Selo Agung
Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan faktor eksternal.


Genjot Industri, Pemerintah Subsidi Sistem Legalitas Kayu

13 Juli 2018

Seorang anak menemani ayahnya membuat alat musik biola dari kayu jati Belanda di Toriyo, Sukoharjo, Jawa Tengah, 20 November 2015. Dalam sebulan rumah industri biola tersebut mampu membuat sekitar 1.000 biola dengan harga 300 ribu hingga 1,5 juta rupiah. Biola-biola tersebut selain laku di dalam negeri, banyak juga pembeli dari luar negeri seperti Brunei, Thailand, dan Singapura. TEMPO/Bram Selo Agung
Genjot Industri, Pemerintah Subsidi Sistem Legalitas Kayu

Pemerintah bakal memberi insentif untuk para pelaku industri kecil dan menengah di bidang kayu dan furnitur.


Pidato Jokowi di Pameran Furniture Internasional

11 Maret 2017

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika pembukaan pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 di JI Expo, Jakarta, 11 Maret 2017. Pameran IFEX 2017 yang mengangkat tema 'The Essence of Infinite Innovation'. ANTARA FOTO
Pidato Jokowi di Pameran Furniture Internasional

Jokowi menuturkan, pemerintah memberikan sejumlah insentif
bagi beberapa industri furniture dan rajinan untuk mendongkrak
nilai ekspor.


Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

17 Januari 2017

Dubes RI London Dr. Rizal Sukma, sambut ketibaan pengkapalan pertama ekspor produk kayu Indonesia dengan Lisensi FLEGT. Foto: KBRI
Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

Pengapalan pertama produk kayu dengan lisensi FLEGT asal Indonesia ke Inggris ini ada sekitar 17 kargo.


Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

30 November 2016

Sejumlah warga binaan membuat kerajinan mebel di Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 24 Agustus 2016. Berbagai kerajinan mebel buatan warga binaan tersebut telah diekspor ke pasar Korea Selatan dan Eropa. ANTARA/Umarul Faruq
Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

Menteri Luar Negeri Retno menjelaskan bahwa kita harus memanfaatkan keunggulan komparatif produk kayu untuk meraih pasar yang lebih besar di UE.


Industri Mebel Terdampak Implementasi Sistem Legalitas Kayu

30 November 2016

Juri menilai desain kursi karya finalis Kompetisi Desain Mebel Rotan di Bandung, 4 Oktober 2016. Potensi pengembangan dan perdagangan furnitur rotan untuk pasar ekspor dan dalam negeri masih sangat terbuka.  TEMPO/Prima Mulia
Industri Mebel Terdampak Implementasi Sistem Legalitas Kayu

Implementasi sistem verifikasi legalitas kayu perlu
disempurnakan karena diyakini mampu membangkitkan pelaku usaha
mebel skala industri kecil dan mene


RI Terbitkan 845 Lisensi FLEGT Ekspor Kayu ke Uni Eropa  

24 November 2016

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti
RI Terbitkan 845 Lisensi FLEGT Ekspor Kayu ke Uni Eropa  

Lisensi untuk tujuan ekspor ke 24 negara di Uni Eropa terdiri atas produk panel, furnitur, woodworking, kerajinan, chips, kertas, dan perkakas.