TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri mengucurkan kredit modal kerja senilai Rp 250 miliar kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Kredit modal kerja tersebut untuk membantu anak perusahaan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraaan Terminal (IKT) dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI).
Pinjaman itu merupakan kelanjutan dari fasilitas treasury line senilai maksimal US$70 juta yang telah disepakati pada Juni lalu sebagai alternatif sumber pendanaan valas perusahaan. Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto, Bank Mandiri juga menyediakan layanan perbankan non tunai di pelabuhan yang berada di wilayah kerja Pelindo II.
"Kerja sama ini guna meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional untuk menunjang pergerakan barang dan jasa yang semakin mudah dan cepat," ujar Sulaiman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 September 2016.
Sulaiman mengatakan Bank Mandiri berkomitmen penuh mendukung IPC mengingat peran sentral perusahaan tersebut dalam menggerakan roda perekonomian nasional. Dukungan dana tersebut diharapkan dapat memperkuat interkonektivitas di antara pusat-pusat ekonomi di Indonesia.
Baca Juga: Begini Nasihat Ciputra Kepada Gibran Jokowi
Sulaiman menambahkan komitmen pembiayaan yang telah diberikan kepada Pelindo I-IV hingga Juni 2016 telah mencapai Rp 7,18 triliun. "Pembiayaan itu ada dalam bentuk kredit investasi maupun kredit modal kerja."
Sementara itu, Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan perusahaan secara bertahap tengah melakukan usaha-usaha untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Antara lain dengan memperbaiki kecepatan pelayanan, akses dan kemudahan pelayanan, physical appearance dari fasilitas Pelayanan kepelabuhanan, dan keramahan (friendliness) pelayanan perusahaan kepada pengguna jasa.
Salah satu caranya, kata Elvyn adalah dengan penerapan cash management system (CMS) dimana pengguna jasa tidak perlu lagi bertransaksi secara fisik dengan membawa uang dalam jumlah besar ke loket pembayaran. "Transaksi antar rekening bank saja," katanya.
Selain itu, Elvyn menjelaskan perusahaan juga mendukung program Kementerian BUMN, yaitu Integrated Billing System atau Single Billing untuk mengintegrasikan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan Pelindo I, II, III dan IV.
"Kerja sama dengan Bank Mandiri diharapkan dapat menunjang usaha-usaha IPC untuk menyederhanakan dan mempercepat transaksi dan layanan kepada pengguna jasa," ujarnya.
Simak: Buntut Bahan Kedaluwarsa, Kantor Pizza Hut Didemo Massa
Elvyn optimistis kerja sama ini akan meningkatkan efisiensi biaya logistik dan daya saing kinerja integrasi logistik nasional.
Saat ini, IPC tercatat mengelola 12 pelabuhan di 10 provinsi di Indonesia. IPC memiliki 16 anak perusahaan yang berkonsentrasi di dalam berbagai bidang pelayanan jasa kepelabuhanan, logistik, dan bisnis pendukung.
Berdasarkan data tahun 2015, IPC mampu melayani hingga lebih dari 54 ribu kunjungan kapal, menangani lebih dari 85 juta ton kargo dan jumlah peti kemas yang dibongkar muat mencapai lebih dari 5,9juta TEUs.
"Tingginya jumlah pelayanan IPC tersebut menggambarkan besarnya potensi yang bisa digarap dari inovasi layanan transaksi non tunai,” ujar Elvyn.
GHOIDA RAHMAH