TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin atau Selasa pagi WIB, 13 September 2016, karena pernyataan oleh seorang pejabat penting Federal Reserve AS mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga September.
Gubernur Fed Lael Brainard, anggota voting komite kebijakan bank sentral AS, mengatakan dalam sebuah pidato di Chicago pada Senin, 12 September 2016 bahwa sementara kemajuan ekonomi berlanjut, akan lebih bijaksana bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.
"Brainard berpikir risiko asimetris dalam ekonomi yang baru normal menyerukan kehati-hatian moneter dalam penghapusan kebijakan akomodatif. Dia tidak akan mendorong kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC minggu depan," kata Jay Morelock, ekonom FTN Financial, dalam catatannya.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit kebijakan moneter The Fed, akan menggelar pertemuan kebijakan pada 20-21 September. Tidak ada data ekonomi utama yang keluar pada Senin.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,28 persen menjadi 95,067 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi US$ 1,1238 dari US$ 1,1226 di sesi sebelumnya dan pound Inggris naik menjadi US$ 1,3335 dari US$ 1,3271 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi US$ 0,7561 dari US$ 0,7552.
Dolar AS dibeli 101,84 yen Jepang, lebih rendah dari 102,69 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh ke 0,9720 franc Swiss dari 0,9755 franc Swiss dan bergerak naik menjadi 1,3042 dolar Kanada dari 1,3029 dolar Kanada.
ANTARA